Sebelum Test Event Asian Para games 2018, INAPGOC Gelar Simulasi Transportasi

Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) akan menggelar simulasi lalu lintas pada 23 Juni. Uji coba itu mematok waktu tepuh Wisma Atlet Kemayoran ke kompleks GBK 45 menit.

Asian Para Games 2018, pesta olahraga atlet-atlet penyandang disabilitas di negara Asia, menggelar test event mulai 25 Juni sampai 3 Juli di Jakarta. Miniatur Asian Para Games bertajuk Indonesia Para Games Invitational Tournament itu akan diikuti sekitar 1.500 atlet dari tujuh negara.

Tak hanya pemanasan di area venue dan pertandingan, test event sekaligus menguji coba waktu tempuh dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju venue pertandingan, yang sebagian besar berada di kompleks Gelora Bung Karno.

Baca Juga: Menteri Puan Sinergikan Persiapan Asian Games dan Asian Para Games 2018

"Seperti yang sudah saya katakan, menangani beliau-beliau (atlet paragames) ini berbeda dengan menangani atlet yang lain. Artinya, dari spesifikasi kendaraan angkutannya, jam naiknya, itu kan harus kami persiapkan. Jika misalnya perjalanan 45 menit ya kami persiapkan mungkin satu jam ya di sebelumnya sudah kami start," kata Wakil Deputi IV Bidang Keamanan INAPGOC, Imam Sugianto, dalam acara Rapat Koordinasi Teknis Pengamanan Test Event Asian Para Games 2018 di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Pihaknya juga berencana mensimulasikan hal tersebut pada H-2 pelaksanaan test event Asian Para Games. Sebelumnya, INAPGOC juga menggelar Rakornis dengan petugas lapangan pada 21 Juni, kemudian keesokan harinya pemberian pembekalan terhadap anggota yang bertugas.

"Nah, pada 23 Juni baru dilakukan simulasi lapangan. Seperti waktu perjalanan, dari bandara ke para village, para village ke Gelora Bung Karno," tuturnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bebaskan Pajak Tiket Penonton Asian Games 2018

Imam juga memastikan hal itu bakal berjalan lancar meski waktu simulasi dengan test event terbilang sempit.

"Waktunya kan bisa maju mundur itu, kan libur sampai tanggal 20 Juni. Tapi bisa jadi 20 Juni masih sepi jalanan karena puncak arus balik itu kami perkirakan, kami kan operasi ketupat pengamanan lebaran tanggal 7 sampai 24 Juni, anak-anak yang sekolah libur bisa jadi kembali tanggal 24 Juni,selain yang masuk kerja tanggal 21, bisa jadi puncaknya tanggal 19-20 sudah kembali ke Jakarta," ujar Kabironops Sops Polri ini.


(mcy/fem)