Wakil Korut dan Korsel sudah melakukan pertemuan dengan Direktur Internasional dan Hubungan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Dewan Olimpiade Asia (OCA), Vinod Kumar Tiwari, untuk membahas penyatuan tersebut. Tiga delegasi dari Pyongyang dipimpin oleh Wakil Presiden NOC DPR Korea Won Kil U dan empat perwakilan dari Seoul dipimpin oleh Choong R Jeon sebagai Sekretaris Jendral.
Pertemuan juga dihadiri oleh Wakil Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Sajfrie Sjamsoeddin, dan Direktur Hubungan Internasional Pelaksana Asian Games 2018, Indra Kartasasmita, di gedung Wisma Serbaguna, Senayan, Kamis (28/6/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vinod mengatakan bahwa Komite Olimpiade Nasional Korut dan Korsel akan bergabung di kompetisi olahraga basket wanita, perahu naga, dan dayung pria kelas LM4-, LM8+, dan kelas wanita LW2X. Meski demikian, tidak boleh ada penambahan kuota untuk atlet yang sudah diberlakukan ke seluruh NOC yang lain.
"Ini akan menjadi sejarah di Asian Games bagi OCA dan bagi benua Asia karena ini baru kali pertama bagi Korea Utara dan Korea Selatan bersatu sebagai sebuah tim di beberapa olahraga," kata Vinod dalam rilisnya.
"Mereka sudah pernah jalan beriringan sebelum upacara pembukaan dan kami sangat senang bahwa mereka akan melanjutkan kerjasama persatuan ini dalam semangat persahabatan yang berkelanjutan," lanjutnya.
"Kami juga berterima kasih kepada kedua NOC dari Korea Selatan dan Korea Utara atas kedatangannya ke Jakarta dan melanjutkan pengajuan mereka atas persatuan tim ini. Kami pun berterima kasih kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 atas dukungannya."
Khusus untuk tim gabungan ini, batas waktu pendaftaran National Olympic Committee (NOC) akan diperpanjang hingga 10 Juli. Batas waktu entry by name setiap NOC adalah 30 Juni.
Pertemuan ini juga memutuskan bahwa delegasi gabungan akan diwakili 200 atlet. Utusan resmi di parade upacara pembukaan akan dibagi masing-masing 100 atlet
(mcy/nds)