Cabor Pencak Silat dituding berbau kecurangan setelah memberikan Indonesia total 14 emas dan satu perunggu. Raihan ini jadi kontribusi emas terbesar untuk kontingen 'Merah-Putih'.
Tudingan kecurangan salah satunya diungkapkan oleh Presiden Federasi Pencak Silat Asia Sheik Alauddin Yacoob Marican. Selain itu Presiden Komite Olimpiade Nasional Iran (NOC) juga mengecam dipertandingkannya Pencak Silat di Asian Games, karena memberikan emas-emas 'hadiah' untuk Indonesia.
Kecaman juga keluar dari Sekretaris Jenderal Federasi Pencak Silat Nasional Malaysia Datuk Megat Zulkarnain Ormadin. Dia menuding dua wasit yang menilai pertarungan pesilatnya, Mohd. Al-Jufferi Jamari, melawan Komang Harik Adi Putra berlaku tak adil.
Tudingan ini ditepis oleh Komjen Syafruddin selaku Chef de Mission atau kepala kontingen Indonesia. Cabang Pencak Silat disebutnya justru paling fair di cabang olahraga bela diri.
"Di pencak silat tidak ada kecurangan, sangat fair. Saya sudah menyaksikan seluruh pertandingan di cabang olah raga bela diri. Saya lihat paling fair pencak silat," kata Syafruddin kepada pewarta di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Syafruddin menjelaskan, ada delapan wasit yang mengawasi setiap pertandingan di cabang ini. Ada juga kamera yang menyorot para atlet. Jika ada protes atas penilaian, rekaman itu disebutnya selalu siap digunakan.
Sebagai pimpinan kontingen, Syafrudin mengaku selama empat hari memantau dan menyaksikan pertandingan cabang ini. Sulit menurutnya ada unsur kecurangan, para wasit memberikan penilaian dengan ketat.
"Semua menggunakan alat elektronik direkam. Ada protes bisa diulang tiga kali," paparnya.
"Dibanding bela diri lain, jauh lebih ketat penilaian di pencak silat," tegasnya.
Saksikan juga video 'Pencak Silat Ganas di Asian Games, Prabowo Targetkan Olimpiade':
(bri/raw)