Pesta olahraga bagi atlet difable se-Asia akan bergulir 6 sampai 13 Oktober. Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) praktis hanya punya waktu kurang dari satu bulan untuk menyiapkan detail penyelenggaraan pertandingan.
Dari waktu yang mepet itu tentu tak akan mudah. Terlebih pengaplikasian atlet penyandang disabilitas akan berbeda dengan atlet pada umumnya. Terutama pada transportasi, tiket, dan volunter. Ketiganya mengambil peran penting sukses tidaknya penyelenggaraan.
Berkaca dari Asian Games, INAPGOC pun mencoba sebaik mungkin agar tak terulang permasalahan seperti amburadulnya pendistribusian tiket, serta transportasi yang kritik karena tak mencantumkan jadwal kedatangan dan keberangkatan.
"Yang namanya multievent di belahan dunia manapun itu hanya tiga hal selalu, transportasi, volunter, tiket, dan makanan. Itu bukan masalah Asian Games tapi juga di Olimpiade. Nah sekarang di Asian Para Games tantangan kami jauh lebih kompleks lagi karena transportasi yang digunakan harus ramah kursi roda. Kalau able body gampang lah, transisinya, pergerakannya, dan mobilisasinya mudah," tutur Direktur Sport INAPGOC Fanny Irawan kepada detikSport.
"Kalau disabilitas tak bisa menghitung misalnya tujuh menit bisa masuk semua ke dalam bus. Menghitungnya bisa dua kali lipat jadi pergerakannya lebih lambat. Belum lagi muatan kursi roda yang mungkin hanya bisa untuk enam kursi. Itu perbedaanya dari segi transportasi," lanjutnya.
"Nah, untuk tiket sudah diputuskan Bapak Presiden Joko Widodo agar seluruh masyarakat disabilitas gratis, mereka boleh masuk tanpa tiket. Itu sebagai penghargaan juga buat mereka. Tapi untuk masyarakat yang normal saya belum tahu kebijakannya."
"Sementara untuk volunter. Kami sudah adakan tes pada Juni-Juli lalu di lima cabor dengan lima kelompok volunter. Dengan pengalaman itu kami sudah dapat hal yang bagus. Ya, seperti yang dikatakan volunter bukan anak tiri. Mereka bagian dari panpel jadi ketika ada breafing tidak hanya panpel tapi volunter juga diikutsertakan sehingga satu suara, satu informasi. Terutama di sport, kami akan memberi bimbingan teknik tujuh hari sebelum tanggal 1 Oktober. Sehingga mereka siapa kepala bidang pertandingan siapa, administrasi siapa," tutupnya.
(mcy/mrp)