Sejumlah federasi mulai menggeber kejuaraan nasional sesuai cabang olahraga. Tak sedikit yang meminta atlet elite untuk tampil.
Salah satunya, angkat besi, yang menggeber kejurnas mulai 25-20 November di Bandung. Pengurus Besar Pusat Persatuan Angkat Berat dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengizinkan atlet nasional di level elite turun pada ajang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Mulyana, terkejut dengan kondisi itu. Dia meminta agar induk cabor olahraga bisa membatasi atletnya turun di kejuaraan yang tak memperebutkan poin olimpiade.
"Kami mengharapkan kepada induk organisasi bisa membatasi atlet elit nasional, apalagi yang sudah meraih medali Asian Games, tidak perlu turun di Kejurnas. Sebab kapan kita akan melakukan pembinaan jika atlet elit yang meraih medali Asian Games turun juga, kasian," kata Mulyana.
Lagipula, menurut Mulyana, Kejurnas bertujuan untuk mencari bibit baru sehingga sudah sepantasnya induk cabor memberi kesempatan itu kepada atlet muda.
"Jadi mohon kepada induk cabor untuk dipikirkan kembali. Boleh partisipasi tapi jangan dihitung medali. Kekhawatiran kami kalau mereka turun (kemudian) cedera, kan jadi masalah? Karena itu (atlet elit) investasi kami," dia menjelaskan.
Selain itu, dosen di Universitas Negeri Jakarta itu, menilai turunnya atlet elit di level bawah ikut mempengaruhi penampilan atlet ke depannya.
"Kalau dari atas turun ke bawah berarti grade-nya enggak benar dong. Dampak lainnnya, jika bicara periodesasi latihan kan ada istilah transisi. Setelah perfom di event Asian Games tentu perfomnya jadi bagus, ya jangan lagi turun ke bawah. Lagipula pasti juara, kasian yang muda. itu harapan," kata Mulyana.
(mcy/fem)