Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga

Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga

Mercy Raya - Sport
Jumat, 13 Sep 2019 14:27 WIB
Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga
Foto: Rengga Sancaya/detikcom

D: Ada isu Kemenpora akan dihapus sehingga pemerintah akan memaksimalkan KONI dan KOI. Bagaimana bapak menanggapi hal itu?

M: Itu memang berita itu sudah muncul tapi kami masih menunggu. Bapak Presiden akan dilantik kedua kalinya pada 20 Oktober. Mungkin baru terjawab setelah itu tapi apapun desainnya, apakah pemerintah akan tetap mempertahankan Kemenpora, apakah pemerintah membentuk Badan Olahraga Nasional, selaku ketum KONI saya akan selalu memanfaatkan semua peluang itu, pertama jalin komunikasi yang baik.

Kedua saya selalu bertekad bersinergi sesuai dengan badan olahraga nasional, kemenpora, koni harus bisa bersinergi dengan itu. Karena apa? KONI ini harus mampu menjabarkan keinginan pemerintah. Bagaimana kami bisa menjabarkan keingin pemerintah jika kita tidak bisa bersinergi dengan dia.

Kita harus bisa berjalan seiring dengan keinginan pemerintah. Jadi apapun yang terjadi setelah 20 Oktober, tekadnya KONI adalah koni harus menjadi induk organisasi yang berwibawa, induk organisasi olahraga yang profesional, mandiri, dan modern. Itu tuntutan dan harus saya kerjakan sampai 4 tahun ke depan.

Pertama saya sebagai Ketua Umum, prioritas saya bereskan masalah internal KONI ini.
permasalahn KONI ini bukan yang biasa, tapi luar biasa. anda bayangkan, karyawan KONI ini sudah masuk bulan ke-9 tak digaji.

Ini sudah akumulasi mulai dari Januari 2019 sampai sekarang tak satu sen pun uang dari pemerintah dikucurkan, ya kami berjalan saja.

D: Apa upaya yang sudah Anda lakukan?
M: Ini situasi yang tidak normal tapi berbagi upaya sudah saya lakukan, memang ini semua akibat terjadinya permasalahan KONI di masa lalu.

Di mana kami kena Operasi Tangkap Tangan KPK. Orang-orang itu sudah mendapat keputusan pengadilan, tapi dalam kondisi seperti itu, kemudian KONI disandera dan tanggung beban dosa mereka. Kami harus ada God wiill pemerintah untuk memberi kesempatan bekerja kembali.
oleh karena itu, mengapa saya selalu bilang, KONI harus menunjukkan kemandiriannya karena ini yang terjadi jika KONI tergantung sama pemerintah.

D: Bagaimana roda KONI berjalan ?
M: Ya, kami berjalan sebisanya.
Sponsor belum ada. Tapi kami meyakinkan mitra potensial untuk jadi sponsor. Kami harus yakinkan mereka dengan konsep, kerja, dan akuntabilitas yang baik. Jika terpercaya pasti mereka mau kerjasama dengan kami.

D : Bagaimana persiapan PON Papua 2020?
M: KONI ikut dalam Ratas dengan Presiden. Memang telah disepakati dari 47 dipangkas menjadi 10. Kemudian sebaran pelaksanaan PON itu yang tadinya di 6 kabupaten kota menjadi 3 terkait kesiapan venue. Presiden menyetujui itu, tapi dia tak setuju PON diundur, jadi PON tetap berjalan.

Ya, kami sedang bekerja untuk memutuskan cabornya ada Kemenpora, PB PON, KONI, di bawah koordinasi Menko PMK, jadi kami tinggal menunggu keputusannya.
saran koni sudah masuk, tapi itu sedang dipertimbangkan, sehingga nanti saat dilaporkan ke menko pmk ke bapak Presiden, yang final cabornya, kabupaten kotanya, dan waktunya, itu nanti.

D: Apa yang membuat lama?
M : Ya kami menunggu waktu saja. Dalam waktu dekat pasti diputuskan.

(mcy/cas)
Hide Ads