Beruntungnya Cresida, meski belum mendapat uang saku pelatnas dia masih memiliki pemasukan lain untuk membiayai kebutuhan hidupnya dalam beberapa bulan sebelumnya. Cresida bekerja di perusahaan swasta bidang sport manajemen.
"Ya pastinya sih beberapa teman kalau khususnya yang di Jakarta ada kerjaan, kami cari cara sendiri, yang teman-teman daerah saling bantu, kami juga ada manajer. Seharusnya ya tidak 100 persen, kalau ada yang bisa beli sendiri, beli sendiri, kalau daerah ya kami ajak makan bareng. Jadi saling menutupi," ujar dia.
Jika dibandingkan persiapan Asian Games 2018, Cresida mengatakan persiapan multievent SEA Games tahun ini berbanding terbalik, bahkan parah. Seperti fasilitas pendukung dari mulai terapi, pelatih internasional, hingga try out mereka jalani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kondisinya tak maksimal, Cresida mengatakan ia dan rekannya setimnya mematok target emas di multievent Asia Tenggara tersebut.
"Dari manajernya sendiri dan atlet kami sudah sepakat target emas, minimal finalis. Tapi, kami tak membatasi kesepakatan kita. Enggak kami jadikan alasan (belum terima uang saku dan persiapan minimalis), yang namanya atlet harus ada fondasi mental walau sampai dua pekan ke SEA Games kami tetap berharap mendapat fasilitas yang lebih baik lagi," katanya.
(mcy/fem)