Pada dua hari awal, tim renang cuma menyumbangkan tiga medali, satu perak dan dua perunggu. Kesempatan meraih emas datang lagi di hari ketiga pertandingan cabor itu di New Clark Aquatik Centre, Capas, Jumat (6/12/2019).
Indonesia meloloskan enam wakil ke final. Antara lain, nomor renang 200 m gaya bebas putri, 100 m gaya kupu-kupu putra, 50 m gaya dada putri, 4x100 m gaya bebas estafet, 200 m gaya punggung putra, dan 200 m gaya punggung putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farrel berhasil membukukan catatan waktu 2 menit 02,75 detik. Dia kalah dari Quah Zheng Wen dari Singapura yang membukukan waktu 2 menit 0,06 detik. Sementara perenang Malaysia Khiew Hoe Yean membukukan waktu 2 menit 03,89 detik dan meraih perunggu.
Nurul meraih medali perak setelah mencatat waktu 2 menit 17,94 detik. Dia kalah dari perenang Vietnam, Nguyen Thi Anh Vien, yang berhasil merebut medali emas usai dengan waktu 2 menit 15,32 detik.
Di podium ketiga alias medali perunggu ada perenang tuan rumah, Chloe Kennedy Anne Isleta, yang mencatatkan waktu 2 menit 18,48 detik.
Farrel bersyukur dengan hasil medali perak meski di SEA Games pertamanya. Dia berharap bisa tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya.
"Puji Tuhan masih bisa diberi perak kalau masalah waktu masih belum beri yang terbaik, tapi awal yang baik di SEA Games perdana," kata Farrel.
Catatan waktu terbaik Farrel pada nomor 200 m punggung yaitu 2 menit 01,16 detik di Jakarta Open Oktober 2019.
"Tantangannya pada rasa gugup saat lomba. Sebenarnya sudah antisipasi tapi kembali lagi ini SEA Games pertama jadi melihat musuh masih ada rasa nervous," sambungnya.
Selain itu kondisi suhu air yang lebih dingin dari kolam di Indonesia menjadi kendala lainnya bagi atlet kelahiran 22 Desember 2001 ini.
"Lebih ke pemanasannya yang harus bagus, senam-senam, dan berdoa. Tadi kelihatan saya pada start terlalu bernafsu, ya jadi pelajaran untuk ke depannya," dia menambahkan.
![]() |
Farrel turun di tiga nomor pada SEA Games ini, yakni 100 m gaya punggung, 200 m gaya punggung, dan 50 m gaya punggung.
"Pesaingnya kurang lebih sama ada kak Siman Sudartawa juga. Mencoba lebih santai saja. Seperti mendengarkan lagu sebelum tanding," demikian pemuda asal Surabaya itu.
(mcy/mrp)