Rusia Dihukum Larangan Tampil di Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022

Rusia Dihukum Larangan Tampil di Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022

Yanu Arifin - Sport
Senin, 09 Des 2019 19:11 WIB
Rusia dilarang berlaga di Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022. (Foto: David J. Phillip/AP Photo)
Lausanne - Rusia dilarang berlaga di ajang olahraga internasional empat tahun ke depan. Negeri Beruang Merah bakal absen di Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022.

Dilansir BBC, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) telah menyetujui rekomendasi larangan Rusia berlaga di acara olahraga internasional. Hal itu diputuskan dalam pertemuan komite eksekutif di Lausanne, Swiss, Senin (9/12/2019).

Hukuman itu diberikan WADA setelah menemui kejanggalan dalam proses penyelidikan data laboratorium Rusia pada Januari lalu. WADA menggelar penyelidikan itu, masih dalam rangka mencabut tuntutan Badan Anti-Doping Rusia dan membongkar skandal doping atlet-atlet Rusia yang disponsori negara pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas sanksi itu, Rusia terancam absen di berbagai turnamen olahraga dalam empat tahun ke depan. Padahal, akan ada Olimpiade 2020 di Tokyo dan Piala Dunia 2022 di Qatar. Adapun untuk Piala Eropa 2020, WADA tetap diperbolehkan Rusia berlaga karena tidak masuk ajang internasional, di mana Rusia juga menjadi salah satu tuan rumah.

Selain atlet, pemerintah Rusia juga dilarang menghadiri berbagai event olahraga level internasional. Rusia sendiri masih punya waktu untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam 21 hari ke depan.


"Sudah terlalu lama, doping Rusia telah mereduksi olahraga yang bersih. Pelanggaran terang-terangan oleh otoritas Rusia atas kondisi pemulihan Rusada menuntut tanggapan yang kuat," kata Presiden WADA Sir Craig Reedie.

"Itulah tepatnya yang telah disampaikan. Rusia diberikan kesempatan untuk mendapatkan rumah yang teratur dan bergabung kembali dengan komunitas anti-doping global untuk kebaikan atletnya dan integritas olahraga, tetapi sebaliknya, mereka memilih melanjutkan penipuan dan penolakannya," jelas Reedie.

Sementara wakil presiden WADA Linda Helleland, meminta agar sanksi ini tidak bisa diringankan. Ia ingin memberi apresiasi kepada atlet-atlet yang bisa menjaga diri dari penggunaan doping.

"Saya ingin sanksi yang tidak bisa dipermudah. Kami berutang kepada atlet bersih untuk menerapkan sanksi sekuat mungkin," tegasnya.

WADA masih memberi kesempatan kepada atlet-atlet Rusia yang masih bersih. Mereka tetap diperbolehkan berlaga dalam bendera netral.




(yna/fem)

Hide Ads