PON 2020 Papua yang dilangsungkan mulai 20 Oktober sampai 2 November 2020 telah memutuskan 37 cabang olahraga (cabor). Pemerintah, KONI, dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 sepakat untuk memangkas tiga cabor, kemudian mengurangi 10 cabor lagi menjadi 37 cabor. Cabor yang dipangkas itu adalah arum jeram, korfball, bowling, balap sepeda, ski air, bridge, woodball, gateball, golf, soft tenis, tenis meja, dansa, dan petanque. Pemerintah mempertimbangkan venue dan anggaran.
Pemangkasan itu menjadi polemik sebab sejumlah pengurus besar/pusat cabang sudah menggelar Kualifikasi PON. Dari penyisihan itu telah memunculkan beberapa daerah yang lolos ke PON 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah dan KONI pusat merespons positif usulan itu. Satu-satunya cara untuk mengakomodasi itu adalah dengan melakukan perubahan atau revisi pada Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2007 pasal 12 ayat 3, yang berbunyi :
"Menteri menetapkan satu atau lebih pemerintah provinsi sebagai tuan rumah pelaksana pekan olahraga nasional dengan memperhatikan hasil penilaian musyawarah olahraga nasional."
Baca juga: Wisma Atlet PON 2020 Setara Hotel Bintang 3 |
Amali telah mengetahui soal surat permohonan dari DPD RI dan masih menunggu perubahan PP tersebut.
"Khusus untuk itu (surat permohonan), pertama perlu saya tegaskan yang ada (dicoret) 10 cabor ya, bukan 13 (cabor) ya. Menyesuaikan dengan hasil Ratas kemarin tadinya 37 cabang yang dipertandingkan, dikembalikan menjadi 47 cabor," kata Amali di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (21/1/2020), usai pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe,
"Kami sedang menunggu perubahan PP-nya. Jika itu sudah, itu memungkinkan (dipertandingkan di daerah lain). Gubernur Papua juga sudah oke, tak ada masalah, tapi itu tetap menjadi bagian dari PON Papua, medali juga dihitung (masuk)," dia menjelaskan.
Meski digelar di daerah lain, menteri asal Gorontalo itu mengaku belum menetapkan soal daerah yang bakal ditunjuk.
"Kami belum memutuskan siapa tuan rumahnya karena kami akan pertimbangkan berbagai hal. Kami harus bicara dengan KONI dan Gubernur Papua sebagai ketua PB PON, baru kami putuskan," ujar dia.
(mcy/fem)