Sprinter andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri terancam tak memiliki uji coba menuju Olimpiade 2020 Tokyo sebagai imbas dari wabah virus corona. Apa katanya?
Zohri menjadi satu-satunya sprinter Indonesia yang telah lolos kualifikasi Olimpiade 2020 melalui limit waktu. Pencapaian itu ditorehkannya ketika tampil di Seiko Golden Grand Prix 2019 di Jepang, Mei 2019. Zohri yang tampil di nomor 100 meter putra berhasil melewati limit kualifikasi Olimpiade sebanyak dua kali, 10,05 detik dan 10,03 detik.
Prestasi itu membuat PB PASI harus pintar-pintar mengatur uji coba yang Zohri lakukan. Termasuk, memutuskan atlet asal Lombok itu untuk tak tampil SEA Games Filipina, Desember 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, dia menjalani uji coba saat di Kejuaraan Dunia Atletik, di Doha, Qatar, September 2019. Saat itu, Zohri yang tampil di nomor 100 meter putra hanya mampu mencatatkan waktu 10,36 detik dan finis di peringkat keenam.
Selain itu, PASI mendaftarkan Zohri di Asian Indoor Championships pada 12-13 Februari di Hangzhou dan 2020 World Athletics Indoor Tour di Nanjing, China, pada 13-15 Maret.
Namun, menjelang turnamen itu dimulai, muncul wabah virus corona yang diawali di Wuhan, China, dan menyebar ke-14 negara lain. Pada akhirnya, beberapa event olahraga yang digelar di China harus dibatalkan termasuk Kejuaraan Asia Indoor 2020. Sedangkan Kejuaraan Dunia Atletik masih dalam pertimbangan International Association of Athletics Federations (IAAF).
Kondisi ini pun ikut mempengaruhi peluang Zohri tanpa uji coba sampai Olimpiade mendatang. Padahal, bagi pelari 19 tahun ini kejuaraan itu penting guna mengukur kemampuannya selama empat bulan berlatih.
"Sebenarnya harus ada (uji coba) biar ada pengalaman dan bisa melatih mental juga. Bagaimana pun usia saja masih muda juga," kata Zohri kepada detikSport, Rabu (29/1/2020).
"Tapi ini penyakit (virus corona) berbahaya juga jadi ambil positifnya saja. Artinya saya ada waktu lebih banyak lagi untuk persiapan latihan untuk mengikuti kejuaraan yang lain (jika ada)," dia melanjutkan.
Andai tidak ada, Zohri mengatakan akan berusaha untuk menjaga kondisi dan peak perfomance-nya. "Harus jaga kondisi, makanan, dan istirahat. Paling penting juga melakukan penguatan agar tak cedera (ketika latihan)," dia menjelaskan.
Sementara itu, pelatih lari jarak pendek Eni Nuraini mengakui jika tanpa uji coba akan mempersulit atletnya mendapatkan lawan tanding. Sementara itu, rekan-rekannya di pelatnas juga belum ada yang mampu mengimbangi kecepatan pelari tercepat di Asia Tenggara itu.
"Memang Zohri tidak punya pesaing di pelatnas tapi kami biasanya ada tes internal dengan rekan-rekannya. Jadi, dia berlari di belakang start block teman-temannya agar dia bisa berusaha mengejar, sementara teman-temannya berusaha untuk tidak tersusul Zohri," kata Eni terpisah.
(mcy/fem)