Mantan Satlak Prima Dikabarkan Terpapar Virus Corona

Mantan Satlak Prima Dikabarkan Terpapar Virus Corona

Mercy Raya - Sport
Kamis, 02 Apr 2020 14:29 WIB
Achmad Sutjipto diangkat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menjadi Ketua Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas). Dengan demikian, Ahmad Sutjipto menggantikan posisi Suwarno, yang sebelumnya merupakan Ketua Satlak Prima untuk SEA Games 2015 di Singapura. Penetapan Ahmad Sutjipto sebagai Ketua Satlak Prima berlaku sejak 9 Oktober. Sutjipto diumumkan sebagai ketua baru Satlak Prima oleh Sesmenpora Alfitra Salamm, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (12/10/2015). Rengga Sancaya/detikcom.
Mantan ketum Satlak Prima, Achamd Sutjipto, dikabarkan terpapar virus corona. (Foto: detikcom/Rengga Sancaya)
Jakarta -

Mantan Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Achmad Sutjipto dikabarkan positif virus corona.

Demikian disampaikan Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, dalam pesan grup pewarta Kemenpora, Kamis (2/4/2020).

"Mohon doa untuk senior kita Laksamana (purn) Achmad Sutjipto yang terserang Covid-19. Semoga Tuhan memberi kekuatan agar beliau segera sembuh dan sehat kembali," tulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pesan itu juga tersebar foto Sutjipto menggunakan ventilator. Namun Gatot tak bisa menjelaskan secara gamblang di mana Sutjipto dirawat intensif.

"Belum tahu (rumah sakitnya). Yang penting kita doakan sehat," ujar Gatot yang mengetahui kabar itu dari Menteri BUMN, Erick Thohir.

ADVERTISEMENT

detikSport mencoba mengonfirmasi kepada Erick. Namun, Ketua INASGOC 2018 Jakarta-Palembang itu menolak membeberkan kondisi Sutjipto.

"Saya bukan ahlinya dan tidak bisa jawab. Takut sekali. Maaf sekali," kata Erick, terpisah.

Sutjipto sendiri merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut 1999-2000. Dia ditunjuk sebagai Ketua Satlak Prima oleh Menpora Imam Nahrawi pada 2015 menggantikan posisi Suwarno.

Sebelum akhirnya, Satlak Prima dibubarkan karena kegagalan Indonesia di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Indonesia saat itu hanya mampu meraih 38 medali emas dan finis di urutan kelima.




(mcy/cas)

Hide Ads