Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam Laporannya untuk acara Hari Olahraga Nasional ke-37 menyampaikan rasa syukurnya karena peringatan Haornas 2020 masih bisa terselenggara meski di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, pelaksanaan Haornas ini tidak terlepas dari sejarah Pekan Olahraga Nasional yang pertama di Solo, Jawa Tengah, 9 September 1948.
"Pelaksanaan peringatan Haornas pada tahun sebelumnya selalu dilaksanakan dengan upacara dan kegiatan fisik di lapangan serta tatap muka secara langsung dan berpindah-pindah tempat di berbagai daerah. Namun hal itu tidak bisa kita laksanakan secara normal mengingat situasi sekarang ini sedang dalam kondisi pandemi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/9/2020).
Zainudin mengatakan pihaknya menyadari saat ini tengah berada di dalam situasi krisis sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenpora agar bisa berpikir dan melakukan langkah-langkah extraordinary supaya tetap produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar bisa disiplin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Didasari atas kesadaran dan pemikiran tersebut maka kami mendorong 3 tema besar sekaligus. Haornas ke-37 ini tentu berbeda dengan lazimnya pelaksanaan setiap kegiatan yang dipandu hanya oleh satu tema. Dan tiga tema besar itu adalah: sport science, sport tourism, sport industry," imbuhnya.
Zainudin menjelaskan sport science harus dijadikan pendamping pembinaan olahraga di Tanah Air bila prestasi olahraga kebugaran masyarakat ingin ditingkatkan. Ia juga mengatakan berbagai negara maju di bidang olahraga juga telah menerapkan sport science.
Dijelaskan olehnya, sport science bisa mengukur dengan tepat sehingga hasilnya dapat dijadikan standar dan panduan bagi pembinaan atlet. Apalagi menurutnya Indonesia berkeinginan menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032 sehingga harus sejak saat ini talenta-talenta muda berusia 10-13 tahun disiapkan menjadi atlet andal dengan pendampingan sport science yang tepat.
Mengenai sport tourism, Zainudin mengatakan kondisi alam Indonesia yang meliputi daratan, lautan, pegunungan, dan cuaca sangat mendukung untuk menjadi daerah tujuan wisata olahraga (sport tourism). Berbagai negara juga sudah menyediakan paket-paket wisata olahraga untuk menjadi sumber devisa negaranya.
"Kegiatan-kegiatan yang ada seperti Tour de Singkarak, dan Tour de Ijen untuk Olahraga sepeda Borobudur Marathon dan kegiatan Triathlon serta kegiatan lainnya yang juga mendatangkan turis harus lebih kita kembangkan, apalagi tahun depan kita akan menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika, NTB," jelasnya.
Sementara terkait sport industry, Zainudin mengatakan saat ini kegiatan olahraga tidak bisa dipisahkan lagi dari industri, baik industri barang (peralatan olahraga) maupun industri jasa (pengelola event-event olahraga). Potensi Industri olahraga di Indonesia besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Kebutuhan peralatan olahraga juga masih banyak yang harus didatangkan dari luar negeri.
"Kalangan industri harus sudah mulai mensosialisasikan kepada stakeholder olahraga untuk semaksimal mungkin menggunakan peralatan olahraga produksi dalam negeri," tegasnya.
Guna menindaklanjuti tiga tema besar ini, pada Minggu (4/9) telah diadakan penandatanganan MoU antara Kemenpora dan Kementerian Perindustrian untuk sport industry dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk sport tourism. Sedangkan untuk sport science akan dilakukan setelah acara peringatan Haornas bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Riset dan Teknologi sekaligus beberapa perguruan tinggi.
Dalam laporan ini, dilakukan pula pemberian penghargaan Satya Lencana Dharma Olahraga kepada 34 orang dan 148 orang pelaku olahraga berprestasi yang diwakili nama-nama berikut.
Kategori Pembina Olahraga
1. Ketua Umum PB. Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto
2. Ketua Umum PB. PODSI, Mochamad Basoeki Hadimoeljono
3. Ketua Umum PB. Perbakin, Joni Supriyanto
4. Wakil Ketua Umum PB. PABSI, Djoko Pramono
5. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah
6. Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola
7. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
Kategori Penggerak Olahraga Masyarakat
1. Penggerak Olahraga Masyarakat, Iskandar Zulkarnain Adisapoetra
2. Ketua Umum PB.Perwosi, Tri Tito Karnavian
Kategori Akademisi
1. Rektor Universitas Negeri Jakarta yang peduli terhadap olahraga dan sport science, Komarudin
2. Rektor Universitas Negeri Surabaya yang peduli terhadap olahraga dan sport science, Nurhasan
Kategori Jurnalis Olahraga
1. Suryopratomo
Kategori Pelatih
1. Joni Firdaus Effendi, Cabang Olahraga Angkat Besi
Kategori Atlet
1. Ni Nengah Widiasih, Cabang Olahraga Para Powerlifting
Kategori Satya Lancana
1. Dian David Mickael Jacobs, Cabang Olahraga Para Tenis Meja
2. R Candra Wijaya, Cabang Olahraga Bulu tangkis
(akn/ega)