.webp)
Stadion Papua Bangkit yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 akan berganti nama menjadi stadion Lukas Enembe. Acara peresmian akan berlangsung 20 Oktober.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Papua, Alexander K. Y. Kapisa, menjelaskan perubahan nama stadion sejatinya sudah lama diusulkan oleh anggota DPR. Tujuannya sebagai bentuk apresiasi karena sukses memboyong PON ke Negeri Cendrawasih.
"Proses penggantian nama itu bukan sekarang ya tapi sudah dari dulu. Jadi kenapa berubah nama karena ada sebuah proses politik melalui teman-teman di DPR, kemudian mengusulkan dan telah menyepakatinya (untuk berganti nama)," kata Alexander kepada detikSport, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kebijakan dan kemauan keras beliau sehingga PON bisa dilaksanakan di Papua dan secara otomatis kami harus membangun infrastruktur pendukung. Salah satunya Stadion Papua Bangkit," ujarnya.
Diketahui, pembangunan Stadion Papua Bangkit menggunakan pembiayaan dari APBD sebesar Rp 1,3 triliun. Sehingga ada langkah administratif dan politik dalam rangka memberikan apresiasi kepada Gubernur Lukas Enembe.
"Saya pikir ini hal yang wajar seperti halnya dulu Presiden Soekarno membangun Gelora Bung Karno sekomplek Senayan, itu wajar, jika negara memberi apresiasi. Jadi saya pikir tidak ada sesuatu yang ini kok, jika dilihat dari konteks ini," dia menjelaskan.
Alexander lantas mengungkapkan jadwal peresmian nama Stadion Lukas Enembe pada 20 Oktober. Waktu itu dipilih karena bertepatan dengan jadwal semua PON dimulai.
"Jadi Bapak Gubernur memanfaatkan waktu (tanggal) yang seharusnya dimulai tahun ini untuk meresmikan semua venue yang dibangun APBD provinsi," katanya.
Adapun total venue yang dibangun baik itu baru maupun renovasi berjumlah 12 venue. PON akan mempertandingkan 37 cabang olaharaga.
