Ketua KONI Pusat Marciano Norman ikut mengomentari terkait kompetisi olahraga yang belum bisa lanjut. Ia juge berharap pemerintah punya pertimbangan khusus soal olahraga prestasi.
Sebelumnya, sejumlah agenda olahraga baik itu kompetisi maupun kegiatan olahraga prestasi batal lanjut karena tidak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Mulai dari Shopee Liga 1, Liga 2, hingga Indonesia Basketball League (IBL).
Bahkan kejuaraan nasional pacuan kuda Pordasi yang memperebutkan Piala Presiden juga urung digelar karena pihak kepolisian menarik kembali surat izin yang sempat dikeluarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan pertama, pandemi Corona yang masih terjadi. Selain itu, Polri juga masih mengutamakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang serentak digelar akhir tahun ini.
Baca juga: Rayakan Hari Jadi ke-82, Ini Harapan KONI |
Sebagai induk cabang olahraga, KONI Pusat mendukung kebijakan pemerintah yang mengedepankan keselamatan dan keamanan. Di sisi lain, pemerintah tetap diharap mempertimbangkan faktor lain seperti pembinaan serta kesejahteraan ekosistem pembinaan olahraga.
"Di cabang olahraga itu ada atlet, pelatih, pengurus, dan juga pendukung lainnya yang termasuk industri olahraga di dalamnya. Mereka terdampak oleh kebijakan itu," kata Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, dalam rilis yang diterima detikSport.
"Sandang pangannya di olahraga, cari makannya di olahraga, wajar kalau mereka resah setiap saat bertanya kapan kegiatan dapat dimulai kembali," lanjutnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali. Terutama untuk kegiatan olahraga prestasi yang sejatinya bisa digelar di luar zona merah COVID-19 dan tidak melaksanakan Pilkada.
Di akhir kata, eks Kepala Badan Intelijen Negara itu berharap Gugus Tugas COVID-19 dapat bekerja sama dengan Kemenpora, KONI, dan cabang olahraga dalam rangka pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Indonesia. Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat olahraga agar jangan mengendurkan protokol kesehatan.