Khabib Nurmagomedov: Pensiun lalu 'Injak' Macron

Round-up

Khabib Nurmagomedov: Pensiun lalu 'Injak' Macron

Tim detikcom - Sport
Sabtu, 31 Okt 2020 12:36 WIB
Jakarta -

Dalam sepekan terakhir Khabib Nurmagomedov jadi buah bibir. Mulai dari pertarungan lawan Justin Gaethje dan pengumuman pensiun, lalu aksi 'injak' muka Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Akhir pekan lalu tersaji duel Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje di partai utama UFC 254 'Fight Island'. Di ronde kedua, Khabib dinyatakan sebagai pemenang lewat submission triangle choke yang bikin Gaethje tak berdaya.

Terselip pula momen tak biasa pada saat itu. Khabib Nurmagomedov tak melakukan perayaan dan malah menuju ke tengah ring untuk bersimpuh. Ia rupanya meneteskan air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini rupanya tak lepas dari luapan emosi petarung 32 tahun asal Dagestan tersebut, setelah menjalani pertarungannya tanpa ditemani ayahnya. Laga ini memang beda buat Khabib karena tak lagi ditemani Abdulmanap, sang ayah yang tutup usia bulan Juli lalu.

Drama lantas berlanjut. Khabib Nurmagomedov, yang di laga itu baru saja memperpanjang rekor tak terkalahkannya jadi 29-0 dalam karier profesional di dunia MMA termasuk UFC, mengumumkan pensiun.

ADVERTISEMENT

Keputusan pensiun Khabib erat kaitannya dengan ketiadaan sang ayah. Ia rupanya juga sudah berjanji kepada sang ibunda, bahwa laga lawan Justin Gaethje menjadi yang terakhir. Sang ibu merasa tak rela jika putranya itu tarung lagi tanpa ditemani ayahnya.

[Gambas:Video 20detik]



Setelah keputusan pensiun tersebut, Khabib Nurmagomedov didaulat UFC menjadi petarung terbaik dalam daftar teranyar peringkat petarung pound-for-pound (P4P) di UFC. Hal ini sesuai dengan keinginan yang ia ucapkan usai menang dalam UFC 254.

"Aku cuma ingin satu hal dari UFC, kalian menempatkanku sebagai petarung pound-for-pound nomor 1 di dunia karena aku pantas mendapatkannya," kata Khabib usai mengalahkan Gaethje.

Namun, pengumuman tersebut tak diterima dengan baik oleh semua kalangan. Salah satunya Jon Jones, yang merasa Khabib tidak pantas menempati posisi tersebut. Apalagi yang kena geser dari posisi teratas adalah dirinya sendiri!

Jon Jones, yang merupakan salah satu jawara paling top di UFC, juga menggugat munculnya opini mengenai Khabib Nurmagomedov sebagai Greatest of All Time alias GOAT. Menurut Jones, predikat itu makin tidak pantas.

"Saya berbicara kepada Anda semua fans Khabib di luar sana. Lima belas gelar dunia dibandingkan dengan empat gelar milik idola Anda. Kalian bercanda kan? Lima belas dibanding empat. Apa kalian bercanda?" kata Jon Jones.

"Satu-satunya orang yang mungkin bisa kembali dan menantang rekor saya atas apa yang telah saya lakukan di UFC mungkin Georges St-Pierre. Dia harus kembali dan memenangkan dua pertarungan gelar untuk menyamai saya," lanjutnya.

"Dan, saya bahkan belum pensiun. Saya berusia 33 tahun, saya sudah menjalani seluruh bagian. Kalian gila juga, saya sangat mencintai kalian semua, dan semoga hari kalian semua menyenangkan," sebut Jon Jones saat itu.

Ya, Jon Jones memang masih aktif sedangkan Khabib Nurmagomedov sudah mengumumkan pensiun. Tapi pada prosesnya ada kabar bahwa ada kemungkinan Khabib bisa balik lagi. Itu jika merujuk pada keyakinan Presiden UFC Dana White.

[Selanjutnya: Potensi Khabib batal pensiun dan postingan soal Macron]

Optimisme bos besar UFC bahwa Khabib Nurmagomedov bisa batal pensiun tak lepas dari sebuah pernyataan yang pernah dilontarkan oleh mendiang Abdulmanap Nurmagomedov. Ia ingin putranya bisa menggenapkan catatan tanding jadi 30-0. Artinya, butuh paling tidak satu partai lagi untuk sampai ke angka itu.

Ya benar (aku berpikir ia akan kembali). Aku pikir ia takkan pensiun. Ayahnya menginginkan dirinya sampai ke 30-0 dan aku pikir ia ingin menghormati wasiat sang ayah," tutur Dana White.

Keyakinan Dana White itu belum terkonfirmasi, Khabib Nurmagomedov kemudian jadi pembicaraan lagi karena topik berbeda. Ia ikut mengecam Macron.

Dalam beberapa waktu terakhir, Macron sudah menuai gelombang reaksi negatif secara khusus dari umat Muslim dunia. Itu terjadi setelah si orang nomor satu Prancis membela nilai-nilai sekuler Prancis dan tidak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Selain 'membela' kartun dan karikatur Nabi Muhammad, Macron mengatakan sedang merencanakan aturan baru untuk memerangi "separatisme Islam". Macron menilai Islam menciptakan budaya yang menolak nilai-nilai, adat, dan hukum Prancis.

Emmanuel Macron juga mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia dan posisi muslim makin sulit. Pernyataan ini ditengarai ikut menjadi faktor terjadinya kontroversi kartun dan karikatur Nabi Muhammad.

Khabib Nurmagomedov, sebagai salah satu umat Islam, ikut barisan yang mengkritik Macron. Ia pun mem-posting gambar jejak sepatu yang bagaikan habis menginjak muka Emmanuel Macron. Beserta itu pula Khabib mengutip Surat Al-Ahzab Ayat 57.

[Gambas:Video 20detik]



Hal itu memicu pro-kontra. Ada yang mendukung Khabib menyuarakan kritikan secara terbuka, ada pula yang menyayangkan bentuk kritikannya dalam postingan tersebut. Salah satunya dari Ksenia Sobchak, selebritis yang juga mantan calon presiden Rusia. Ia menilai, apa yang dilakukan Khabib itu malah bisa memicu kekerasan yang lebih tinggi lagi.

"Khabib, Anda adalah pahlawan bagi banyak anak muda di Rusia yang memperlakukan Anda sebagai panutan. Baru-baru ini, Anda membuat banyak orang Rusia bangga dengan negaranya karena kemenangan Anda," tulis Sobchak di kolom komentar unggahan Khabib di Instagram.

"Saya menghormati pengabdian agama Anda. Anda punya hak untuk percaya dan mencintai siapa pun yang Anda inginkan. Tapi, bukankah menurut Anda komentar Anda baru-baru ini yang ditujukan kepada presiden Prancis dapat ditafsirkan sebagai hasutan kekerasan terhadap Macron?"

Jika pun tak suka dengan Macron, Khabib Nurmagomedov juga diingatkannya agar dapat mengungkapkan pendapat dengan cara yang kurang agresif dan lebih bersahabat.

"Dia [Macron] tidak pernah berbicara menentang Muslim. Dia hanya mengutuk radikalisme Islam, dan teroris yang melakukan pembunuhan, yang dianggap sebagai dosa besar di dalam Alquran, bukan?"

"Saya ingin tahu, apakah mungkin Anda bisa mengungkapkan pendapat dengan cara yang kurang agresif dan lebih bersahabat? Kita semua adalah orang tanpa memandang agama dan budaya. Bukankah mungkin hidup damai terlepas dari keyakinan dan keyakinan kita?" imbuh Sobchak dalam kritikannya ke arah Khabib Nurmagomedov.


Hide Ads