Ikut Prajab PNS, Perenang Ini Absen di Pelatnas Olimpiade

Ikut Prajab PNS, Perenang Ini Absen di Pelatnas Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Rabu, 11 Nov 2020 15:15 WIB
Perenang Triady Fauzi Siddiq belum bisa ikut pelatnas.
Triady Fauzi Siddiq belum gabung pelatnas renang karena diklat pra jabatan PNS Kemenpora. (Foto: dok.Istimewa)
Jakarta -

Triady Fauzi Siddiq belum bisa bergabung di pelatnas renang untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo. Dia sedang mengikuti diklat pra jabatan PNS Kemenpora.

Peraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia itu masuk diklat gelombang tiga bersama atlet-atlet dari cabang olahraga lainnya. Pelatihan dilakukan sejak tiga pekan lalu di Pusdiklat Kemenham, Jakarta.

"Saya baru beres pra jabatan jadi dari awal memang belum ikut latihan di Senayan. Ini pun sebenarnya baru selesai tahap pertamanya saja, bikin rancangan aktualisasi. Nah, sekarang masuk masa habituasinya untuk mewujudkan si rancangannya itu sendiri. Bikin produknya lah. Setelah satu bulan baru akan dipresentasekan," kata Traidy kepada detikSport, Rabu (11/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Triady saat ini berada di Bandung, tempat tinggalnya. Ia pulang untuk mengembalikan kondisi tubuhnya setelah tiga pekan sama sekali tidak nyemplung kolam. Selama di Kota Kembang, ia akan menyesuaikan diri dulu dengan berlatih renang bersama klubnya.

"Untuk sekarang latihan di Bandung dulu mengikuti program dari klub. Mungkin antara besok atau lusa juga sudah mulai latihan pagi-sore lagi, karena sebelum Prajab, sebenarnya saya sudah mulai nyolong latihan sendiri. Hanya saat Prajab saja benar-benar enggak menyentuh air kolam."

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Aji, demikian ia karib disapa, mengatakan tak lantas melupakan kewajibannya di pelatnas Kualifikasi Olimpade Tokyo, terlebih setelah dipanggil resmi oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Hanya memang harus bertahap.

"Tidak mungkin setelah beres prajab ikut program mereka (pelatnas), yang ada saya makin drop. Jadi bukan daya tahan makin naik justru semakin menurun. Minimal saya harus mengembalikan kondisi badan dulu," ujarnya.

"Karena jujur yang saya rasakan setelah dari Prajab ngedrop banget. Waktu di sana benar-benar padat. Kami bangun subuh tidur malam karena harus mengerjakan tugas dan itu setiap hari. Pikiran benar-benar terkuras," dia mengungkapkan.

"Selama Prajab pun tidak bisa (seenaknya) 'Oh, saya harus latihan nih'. Tidak bisa seperti itu, kita yang harus menyesuaikan program di sana. Saya latihan di sana paling jogging saja buat jaga fisik karena betul-betul tak ada waktu dan tidak bisa keluar dari Pusdiklat juga," dia menegaskan.

Andai sudah benar-benar pulih dan Pelatnas memanggil kembali ia akan mengupayakan untuk bisa menjalankan kedua kewajibannya sebagai atlet dan pejabat negara dengan seimbang.

"Sambil jalan habituasi mungkin sambil gabung di sana juga. Ya mengimbangi saja agar bisa jalan dua-duanya (antara pelatnas renang dan menyelesaikan tugas habituasi)," katanya.

Cabor renang masih harus mengejar limit A untuk dapat tampil di Olimpiade Tokyo, 23 Juli- 8 Agustus. Kualifikasinya akan berakhir 30 Juni mendatang dengan dua kriteria yang ditetapkan, yakni melalui Olympic Qualifying Time dan Olympic Selection Time.

PRSI telah menyusun program untuk mewujudkan limit tersebut. Salah satu rencananya mengirim atlet training camp ke Australia pada awal 2021.




(mcy/cas)

Hide Ads