Gowes alias bersepeda menjadi tren gaya hidup sehat baru di tengah pandemi virus Corona. Agar terhindar dari incaran begal, berikut tips aman saat bersepeda.
Angka kriminalitas yang terjadi pada pesepeda meningkat belakangan ini. Polisi memang sudah meringkus komplotannya pada akhir November.
Dari keterangan polisi, ada 20 aksi yang dilakukan oleh pada pelaku yang berjumlah 6 orang. Mereka melakukan kejahatan di daerah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikSport pernah menjadi saksi aksi penjambretan di Jalan Majapahit, setelah perempatan Harmoni dari arah utara. Seorang pengendara roadbike, yang menaruh telepon selulernya di kantong belakang jersey, harus merelakan barang berharganya itu karena dicopet.
Dia tercecer dari teman-teman gowesnya, hingga tinggal sendiri. Pelaku dengan cepat meraih gawai lalu tancap gas. Agar terhindar dari pelaku begal dan pelaku penjambretan, ini tipsnya.
1. Jangan Bersepeda Sendirian
Meski bersepeda berkelompok tak disarankan karena sedang pandemi, tapi bersepeda sendirian juga ada risiko lain. Setidaknya ada tandem untuk melakukan aktivitas olahraga di jalan raya.
Dengan mempunyai tandem, bisa menjadi solusi saat mempunyai masalah kalau bersepeda. Ban bocor salah satunya.
Pelaku kejahatan juga akan lebih mengincar pesepeda yang di jalan sendirian, meski di jalan utama yang ramai dengan pengendara kendaraan.
Tandem juga diperlukan kalau terjadi masalah kesehatan saat melakukan aktivitas fisik dari luar rumah, contohnya serangan jantung.
2. Barang Berharga Jangan Sampai Menarik Perhatian
Tempat penyimpanan menjadi kendala saat bersepeda. Oleh karena itu, banyak dari pesepeda yang memanfaatkan kantong di belakang jersey.
Tiga kantong itu sebenarnya untuk menaruh minuman atau energy bar. Desainnya memudahkan pemakainya untuk mengambil di dalam kantong.
Kantong itu yang sering dipakai untuk menaruh handphone oleh para pesepeda. Barang berharga itu bisa terlihat jelas dari belakang.
Oleh karena itu, banyak inovasi asesoris sepeda yang dipasarkan. Ada beberapa tipe tas untuk berbagai macam kebutuhan.
Tas di front block sepeda menjadi yang banyak ditemui saat ini. Sepeda-sepeda keluaran terbaru menang sudah membenamkan fasilitas itu.
![]() |
Cara kedua, bisa dengan menambahkan rak di bagian belakang sepeda. Rak itu bisa menjadi tempat untuk menggantung tas. Sepeda touring yang banyak menggunakan ini.
Yang paling simpel ada tas yang didesain untuk handle bar. Contohnya ada Handlepack lite keluaran Eiger. Tas ini sudah cukup untuk membawa satu botol air mineral ukuran kecil, HP, dompet, juga muat untuk powerbank.
Satu kelemahan tas yang dipasang di handlebar, stang sepeda menjadi sedikit kurang stabil.
Tas Eiger lain yang bisa menjadi pilihan, X-BIKE Riderpack. Tas ini mempunyai desain seperti slingbag. Bisa memuat dompet dan satu botol air minum.
Tipe slingbag ini bisa menjadi pilihan kalau goweser tak amau repot-repot mencopot tas dari handlebar saat akan istirahat.
3. Bersepeda Sedikit Lebih Siang
Beberapa waktu lalu, detikcom pernah mewawancarai salah seorang korban begal saat bersepeda, Robertus Soutwell Bougie Hartono.
Saat itu, Bougie, harus merelakan sepeda puluhan juta miliknya. Dia pun membagikan tips agar selamat dari begal saat bersepeda.
"Kalau mau sepedaan mending jam 7 aja deh, hitam (kulitnya) juga nggak apa-apa," kata Bougi kepada detikcom.
Agar kulit tidak terbakar saat gowes, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Memakai kaos lengan panjang dan sarung tangan salah satunya, jangan lupa menggunakan sunblock.
Eiger juga mengeluarkan sarung tangan untuk menemani akitvitas bersepeda. Rapidez full finger dan half finger yang mbisa menjadi pilihan.
Untuk yang full finger, sarung tangan Eiger bisa dipakai untuk mengoperasikan layar sentuh. Jadi, tak perlu melepas sarung tangan untuk mengoperasikan telepon genggam.
(cas/cas)