Pekan Olahraga Nasional (PON) akan dihelat di Papua tahun depan. Kontingen Sulawesi Selatan sudah melakukan tes fisik dan kesehatan sedari dini.
Pemeriksaan ini dilakukan di klinik kesehatan Kantor KONI Sulsel, Jalan Sultan Hasanuddin, Sabtu (19/12/2020). Atlet yang menjalani tes ini adalah yang telah lolos seleksi dan merupakan binaan KONI untuk persiapan PON 2020 di Papua.
Walau hujan deras mengguyur sepanjang pelaksanaan tes fisik dan tes kesehatan, antusias atlet untuk mengikuti tahapan tes fisik dan tes kesehatan tersebut tak pernah padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes fisik bagi atlet ini dilakukan secara ketat dengan protokol COVID-19, seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh, baik saat menjalani tes secara perorangan maupun berkelompok.
Para atlet ini menjalani tiga tahapan test fisik dan test kesehatan dengan pemantauan langsung oleh tim kesehatan Koni Sulsel yang terdiri dari dokter dan praktisi perawat.
Tes pertama atlet wajib mengukur suhu tubuh terlebih dahulu, sebelum menjalani tes indeks bahasa tubuh seperti pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan dan pengukuran tekanan darah.
"Selanjutnya atlet menjalani pemeriksaan step tes 3 menit yakni memeriksa dan mengevaluasi kebugaran atlet selama 3 menit dengan mengukur detak jantung dan detak nadi menggunakan alat elektronik pendeteksi detak jantung dan nadi. Dalam test ini, tim medis memasangkan alat pendeteksi didada dan dilengan atlet, selanjutnya para atlet memulai tesnya melalui test nadi istirahat, nadi pelatihan dan nadi pemulihan dengan teknik mengatur nafas, duduk tenang dan teknik naik turun bangku selama masing-masing 3 menit," kata Ketua Pembinaan dan Prestasi Koni Sulsel, Andi Ihsan, dalam keterangan resmi.
Pada tahapan akhir, atlet mengikuti tes deteksi dan deformitas dengan mengikuti instruksi tim medis. Tes ini diperlukan untuk mengukur kemampuan dan organ pada postur atlet yang tidak normal.
"Tim medis memeriksa organ vital pada lengan, siku, lutut dan tungkai kaki atlet baik pada saat posisi berdiri maupun pada saat atlet berbaring," sambungnya.
"Test tersebut dilaksanakan selama 2 hari yakni dimulai hari Sabtu dan berakhir hari Minggu besok sebagai salah satu cara menjaga dan mengavaluasi kebugaran dan jasmani atlet kita, agar tetap prima agar bisa melaksanakan latihan dengan baik."
Test hari pertama dilakukan sebanyak 99 dari 202 jumlah atlet telah menjalani test, dari 19 cabang olah raga se-Sulawesi Selatan, seperti sepakbola, bultangkis, cricket dan dayung. Cabang olah raga seperti angkat besi, balap motor dan basket tidak hadir dalam test fisik ini karena menjalani latihan di luar Sulsel.
Rencananya pada hari Minggu (20/12/2020), cabang olah raga perorangan seperti judo, pencak silat, karate, muaythai, dan lainnya akan menjalani tes serupa.
Baca juga: GOR Futsal di Timika Siap untuk PON XX |