ESport Lebih dari Sekadar Cabang Olahraga

ESport Lebih dari Sekadar Cabang Olahraga

Randy Prasatya - Sport
Senin, 21 Des 2020 20:37 WIB
Ketua Harian Pengurus Besar (PB) Esport Indonesia, Bambang Sunarwibowo
ESport punya prospek besar sebagai pemenuh kebutuhan hidup. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Ketua Harian Pengurus Besar (PB) ESport Indonesia, Bambang Sunarwibowo, mengungkapkan Esport atau game secara online menjadi basis yang dapat menguntungkan untuk perekonomian di Indonesia. Bambang yakin Esport bisa menjadi pemasukan baru yang menjanjikan di era teknologi 4.0.

"Esport adalah gaya baru untuk anak-anak muda sekarang dalam mencari penghasilan. Dampaknya tidak hanya penghasilan tapi akan membuat perputaran perekonomian dunia maupun nasional," kata Bambang Sunarwibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11/2020).

Esport sendiri telah diakui secara resmi sebagai salah satu cabang olahraga oleh Kemenpora sejak tahun 2017 dan dinaungi oleh Pengurus Besar Esport (PB Esport), badan yang mewadahi Esport di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mengungkapkan dunia Esport membuktikan bahwa cara pandang anak muda untuk mencari penghasilan tidak melulu harus dengan cara bekerja di kantoran. Dengan menjadi gamers secara online uang profesional, pundi-pundi pemasukan juga akan mengalir dengan sendirinya.

"Oleh karena itu, PB Esport ini adalah wadah untuk anak-anak muda ini menjadi gamers yang potensial dan profesional. Jika sudah begitu, maka mereka juga akan menikmati hasilnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Bambang mengaku bakal membantu anak-anak muda di tanah air lewat PB Esport untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. "Kita siap untuk mewadahi, menaungi mereka untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Saya yakin anak-anak muda di Indonesia ini punya kemampuan yang luar biasa," pungkasnya.

Ketua Umum KONI, Marciano Norman, juga sudah mengapresiasi eksistensi Esport dan berencana untuk menjadikan cabang olahraga ekshibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua. Jika ini terwujud, eksistensi ESport betul-betul bisa diperhitungkan dengan mengingat banyaknya pecandu game di Indonesia.




(ran/adp)

Hide Ads