Menpora Zainudin Amali terus berupaya agar atlet dan pelatih mendapat vaksinasi COVID-19 dengan segera. Saat ini, pihaknya masih mendata.
Seperti diketahui, Amali sempat mengusulkan agar atlet dan pelatih cabang olahraga mendapat prioritas vaksin Corona menyusul banyak agenda olahraga yang akan berlangsung di tahun 2021. Termasuk kualifikasi Olimpiade yang akan bergulir kembali.
Pemerintah sendiri telah menetapkan enam jenis vaksin COVID-19 yang di antaranya vaksin produksi Bio Farma, Sinovac, Moderna, Sinopharm, AstraZrneca, dan Pfizer/BioNTech.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu di antara enam vaksin tersebut, sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac sudah tiba di Indonesia. Saat ini masih dalam proses menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BOPM) dan hasil uji klinis.
Nah, sambil menunggu itu Kemenpora bergerak cepat dengan melakukan pendataan informasi pribadi atlet. Termasuk usia dan alamat masing-masing. Lantas sejauh mana persiapannya?
"Sekarang kami sedang mendata, sekarang ini kan by name, addres, lengkap datanya, usia, cabornya, itu sedang kami rampungkan. Semoga segera selesai. Tapi kami sudah minta itu masuk prioritas awal karena banyak atlet ofisial akan mengikuti beberapa kegiatan yang sudah ada di depan mata," kata Menpora dalam jumpa pers virtual, Selasa (5/1/2021).
Meskipun atlet akan mendapat prioritas, sebut menteri asal Gorontalo itu, menjelaskan tetap ada tahapan yang harus dilewati. Artinya, bukan berarti langsung semua cabor menerima vaksin tersebut. Ia akan mendahulukan cabor yang akan mengikuti kegiatan dalam waktu dekat.
"Jadi mana yang harus mengikuti kegiatan dalam waktu dekat, mana yang boleh nanti kita kan sesuaikan. Makanya kami dari Kemenpora menyiapkan data, kemudian tanggal atau waktu kapan mereka akan harus latihan atau bertanding, dan sebagiannya. Lalu yang menentukan kapan dan masuk prioritas mana adalah pihak yang terkait dengan vaksinasi itu," papar Zainudin Amali.
"Tentu kami akan monitor, dan pekerjaan kami sekarang menghimpun data sebanyak-banyaknya, selengkap-lengkapnya dan penentuan yang mana yang bakal di vaksin duluan. Hal itu yang akan kami koordinasikan dengan pihak terkait yang punya kewenangan menangani vaksin," ujarnya.
(mcy/aff)