Dua kemenangan beruntun diraih Sean Gelael pada seri ketiga dan keempat dalam balap ketahanan Asian Le Mans Series di Abu Dhabi. Sean menjalani balapan selama tiga jam di masing-masing balapan tersebut.
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi prestasi yang diraih pembalap berusia 24 tahun itu.
"Hebat!. Prestasi Sean Gelael adalah kebanggaan bagi Indonesia dan keluarga besar IMI. Kemenangan tersebut sekaligus menjadi modal besar bagi Sean Gelael untuk mengikuti ajang balapan ketahanan mobil yang lebih besar dan berat," ujar Bamsoet saat konferensi pers bersama Sean Gelael, di Studio Digital Black Stone Bamsoet Channel di Jakarta, Sabtu (27/2/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPR RI ke-20 ini mengajak semua pihak, khususnya dari kalangan BUMN dan industri otomotif untuk mendukung Sean yang telah membuat sejarah dan prestasi bagi Indonesia. Bamsoet menerangkan Sean akan menjadi pembalap Merah-Putih pertama yang bertarung di 24 Hours of Le Mans.
"Bersama pembalap Belgia (Stoffel Vandoorne) dan pembalap Inggris (Tom Blomqvist), Sean Gelael akan mengikuti FIA World Endurance Championship (WEC) dengan mengusung bendera tim JOTA asal Inggris. Tim JOTA tampil di kelas LMP2 dan akan berebut tahta bergengsi melawan 10 tim lain di kategori tersebut. Sementara dari kalender kejuaraan WEC yang dimulai bulan April di Portimao, Portugal, juga ada lomba ketahanan mobil paling prestisius, 24 Hours of Le Mans di Prancis bulan Juni 2021," urai Bamsoet.
Ia juga berharap Indonesia dapat melahirkan pembalap-pembalap muda yang mampu berprestasi di kejuaraan dunia. Ia mengungkapkan IMI dan bangsa Indonesia dibuat bangga jika pembalap Indonesia bisa menang di kancah internasional dan mampu mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
"IMI siap mencetak para pembalap baru untuk bisa berlaga di kejuaraan balap internasional. Jangan pernah takut untuk mencoba. Kegagalan harus menjadi cambuk untuk lebih baik lagi. Seperti pengalaman Sean, kesuksesannya diperoleh dengan kerja keras dan pantang menyerah," papar Bamsoet.
Sementara itu, Sean Gelael menerangkan balapan ketahanan mobil sangat jauh berbeda dengan balapan single seater yang juga pernah ia ikuti dalam ajang Formula 2. Di balap ketahanan tidak hanya dibutuhkan bukan hanya driving skill yang hebat, tapi juga fisik yang kuat karena balapannya lebih lama. Di Asian Le Mans Series durasi balapan hanya empat jam, sementara di FIA WEC nanti minimal enam jam dan bahkan ada yang 24 jam.
"Di ajang FIA WEC, saya akan berjuang lebih keras lagi, mengingat lawan-lawan yang dihadapi lebih berat dibanding di Asian Le Mans Series. Pada kesempatan ini saya sekaligus mohon doa restu dari Pak Bamsoet, keluarga besar IMI, dan dari seluruh masyarakat Indonesia agar saya bisa membuat prestasi seperti yang diinginkan setelah melewati perjuangan maksimal, " ujar Sean.
(akn/ega)