Vaksinasi COVID-19 kepada atlet, pelatih, dan ofisial telah berlangsung sejak 26 Februari dan 12 Maret. Belum seluruh atlet mendapatkan, tapi dampaknya sudah mulai terasa.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto dalam diskusi 'Bangkitkan Semangat Atlet Melalui Vaksinasi', Senin (22/3/2021), yang disiarkan melalui Youtube Kominfo.
Menurutnya, dampak vaksinasi untuk atlet, pelatih, dan ofisial sangat besar. Gatot mencontohkan, penyelenggaraan Indonesia Basketball League (IBL) 2021 di Cisarua. Ia melihat tak ada lagi kegamangan bagi atlet, pelatih, dan cabor dalam melakukan aktivitas saat bertanding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka itu kan tingkat body contactnya tinggi sama seperti sepakbola. Tapi mereka bukan berarti langsung abai tapi setelah vaksinasi pertama dan sebelum itu secara rutin di PCR, terlihat tidak ada lagi rasa gamang dibandingkan sebelumnya. Itu pertama," kata Gatot menyoal seberapa positif dampak vaksinasi buat atlet.
"Kemudian yang kedua pada adik-adik yang berangkat di All England 2021. Mereka sudah divaksinasi dua kali, lalu berangkat di tes PCR, sampai sana PCR. Pada saat ada yang terkontaminasi positif dari Tukir, toh alhamdullilah tim Indonesia tak ada yang kena," dia menjelaskan.
Padahal, sebut Gatot, di Inggris itu sedang berkembang varian baru B117 dan tidak kalah ganas dengan virus COVID-19 yang ada saat ini. Tapi pada saat Kevin Sanjaya dkk akan pulang, kemudian tim Indonesia kembali menjalani tes PCR, hasilnya dalam keadaan sehat.
Tim Indonesia di All England sendiri sudah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali. Terakhir kali pada 12 Maret lalu.
"Jadi poinnya itu sangat penting sekali. Bagi atlet itu poin kemenangan, self confident," Gatot menegaskan.
Meski begitu, tak dimungkiri bahwa atlet juga manusia sehingga ada rasa takut ketika memulai vaksinasi. Hal itu disaksikan Gatot secara langsung saat vaksinasi atlet pada 26 Februari lalu.
"Atlet juara dunia sekelas Lalu Muhammad Zohri (sprinter) misalnya. Pada saat divaksinasi ia begitu takut. Tapi dia mengatakan, 'kalau saya teriak jadi berita, kalau tidak cemasnya tinggi.' Lalu Hidayat, peserta Piala Menpora takutnya luar biasa. Dia keringat padahal Istora kondisinya dingin. Tapi itu manusiasi dan poin yang ingin disampaikan, kami wanti-wanti ke atlet tak perlu takut."
"Vaksinasi adalah hal biasa. Sarapan dan tidur cukup karena kami membayangkan jika telat vaksin karena takut, kan tidak setiap saat ketemu dengan momen vaksinasi ini. Jadi poinnya para atlet ini punya dampak yang besar akibat vaksinasi," kata Gatot.
Diketahui sejauh ini sudah ada sekitar 800-an atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 40 cabor untuk tahap pertama vaksinasi COVID-19. Penyuntikan tahap pertama dilakukan di Istora GBK dan disaksikan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Selanjutnya vaksinasi tahap kedua diikuti sekitar 200 orang terdiri dari atlet, pelatih, dan tenaga pendukung di RSON, Cibubur, pada 12 Maret lalu.
(mcy/krs)