Proliga 2021 ditiadakan karena tidak adanya sponsor. Kemenpora tidak kaget akan hal itu.
Kemenpora melalui Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengaku tak terkejut dengan keputusan PP PBVSI meniadakan kompetisi Proliga tahun ini. Menurutnya, keputusan itu sudah diutarakan oleh Ketua PBVSI Imam Sudjarwo sejak pertengahan Januari lalu.
PBVSI memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan liga tahun ini karena sampai saat ini mereka belum mendapatkan konfirmasi kerja sama dengan pihak sponsor. Padahal jika ada yang mau mendanai, Proliga direncanakan berlangsung Juli atau Agustus 2021. Atas kendala itu, PBVSI kemudian meminta permakluman dari peserta klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kompetisi Proliga 2021 Resmi Ditiadakan |
Apa yang dialami PBVSI boleh jadi cukup disayangkan di tengah ada dua cabor yang sukses menjalankan kompetisi di tengah pandemi Corona. Seperti sepakbola dengan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 dan Indonesia Basketball League (IBL) 2021.
Merespons kondisi itu, Kemenpora melalui Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengaku telah mengetahui keputusan itu sejak awal tahun lalu.
"Iya, kami sebetulnya tidak kaget karena dua setengah bulan yang lalu pada saat menjelang akan dibahasnya masalah rencana Liga 1 , saya diminta Pak Menteri (Zainudin Amali) untuk komunikasi dengan basket, sepakbola, dan voli. Mana saja yang butuh fasilitasi Kemenpora," ujar Gatot kepada detikSport, Selasa (30/3/2021).
"Saya sempat bicara dengan Pak Imam Sudjarwo dan beliau menjawab sudah pasti Proliga tidak ada tahun ini. Alasannya untuk membantu pemerintah mengatasi COVID-19, supaya tidak ada klasterisasi di voli. Lalu yang kedua, memang tidak ada sponsor. Tetapi mereka bilang tetap ada pelatnas untuk SEA Games 2021," katanya.
![]() |
Kemenpora, menurut Gatot, sejatinya prihatin dengan kondisi voli. Namun, mereka tidak bisa membantu apalagi menyangkut anggaran, karena Proliga adalah kompetisi profesional.
"Kami sih kasihan, tapi Kemenpora tak bisa bantu dari aspek anggaran. Menpora Cup saja satu sen pun enggak ada kami keluarkan, basket juga tidak. Namanya saja profesional, kalau kami mengucurkan anggaran untuk kegiatan profesional kami kena offset di mata BPK. Tapi sekali lagi kami kembalikan ke masing-masing cabor," tuturnya.
Gatot sekaligus menegaskan apa yang menjadi keputusan cabor adalah hak mereka. Pihaknya juga tidak akan memaksa, toh tanpa liga PBVSI tetap berkomitmen untuk menjalankan Pelatnas voli. Diketahui, Proliga selama ini dijadikan salah satu ajang pemanasan atlet menuju multiajang olahraga SEA Games maupun ajang-ajang lainnya.
"Ya kita kan sesuai dengan janji mereka, komitmen mereka, tetap ada pelatnas, ya itu artinya tetap ada aktivitas kan. Toh, yang terdampak COVID-19 kemudian bergulir tidaknya kompetisi di masing-masing negara bukan hanya di Indonesia, meskipun di beberapa negara ASEAN kami catat tetap jalan dan ada yang tidak," kata Gatot.
"Sekali lagi itu haknya cabor. Tapi jangan di balik, jangan karena SEA Games jadi tak ada Proliga. Kalau dipikir-pikir cabor lain juga kompetisi jalan, SEA Games juga tetap fokus. Tapi kalau mereka hanya fokus SEA Games, kami terima kasih sekali. Tapi jangan disalahkan gara-gara SEA Games tidak ada kompetisi, itu kami tidak mau ," dia menegaskan.
Lihat juga Video: Kilap Aprilia Manganang, Eks Pevoli Putri yang Dinyatakan Laki-laki