Indonesia Bid Committee Olympic Games (INABGOC) bergegas menyelesaikan keperluan bidding Olimpiade 2032. Ini setelah terbitnya Keputusan Presiden (Keppres).
Keppres diteken Presiden RI Joko Widodo pada 13 April lalu. Keppres bernomor 9 tahun 2021 itu menjelaskan pihak-pihak yang masuk dalam kepanitiaan pencalonan tersebut.
Presiden NOC Indonesia sekaligus ex officio Ketua Pelaksana INABCOG Raja Sapta Oktohari telah melaporkan draf peta jalan, strategi, dan rancang induk persiapan pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Termasuk proposal bidding dalam Rapat Terbatas yang dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (30/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Draf peta jalan strategi sudah selesai, begitu juga proposal bidding. Kami sudah menyampaikan kepada Pak Menpora selaku penanggung jawab INABGOC dan dalam waktu dekat kami akan bertemu Pak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) selaku Ketua Pengarah agar bisa dibahas di rapat antar-kementerian," kata Okto seusai rapat.
Draf peta jalan strategi tersebut sekaligus membuktikan komitmen INABGOC untuk mengejar tenggat waktu perampungannya, sebagaimana tertuang dalam Keprres, yakni satu bulan. Selain draft tersebut, NOC Indonesia juga melaporkan komposisi panitia pelaksana dan task force yang berjumlah 40 orang.
Okto berharap, koordinasi yang terjalin dalam rapat tadi dapat memuluskan jalan Indonesia mengejar Brisbane, yang sudah mendapat status preferred dialogue dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Indonesia saat ini berstatus continous dialogue atau satu level di bawah Brisbane.
"Status continuous dialogue ini dipegang Indonesia dan Unifikasi Korea. Tapi, perlu diingat status ini tidak permanen. Insya Allah semua upaya ini bisa mempercepat ketertinggalan kita dari Brisbane yang sudah memulai proses bidding lebih dulu," ujar Okto.
Rapat ini sekaligus menjadi koordinasi pertama setelah Presiden RI Joko Widodo meneken Keppres tentang Panitia Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Turut hadir dalam kesempatan ini yakni Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono, serta dua anggota Komite Eksekutif Rafiq Hakim Radinal dan Teuku Arlan Perkasa Lukman.
Selanjutnya, INABCOG juga akan merancang promosi, kampanye publik, serta sosialisasi sebagaimana yang telah ditugaskan dalam Keppres.
"Yang perlu dimaksimalkan tak cuma proses bidding, tetapi juga membuat masyarakat kita sadar Olimpiade sebagai puncak pembinaan tertinggi. Ini juga akan kami sosialisasikan," kata Okto.
Sementara itu, Menpora Zainudin percaya Indonesia bisa mengejar ketertinggalan status dari Brisbane. Apalagi, NOC Indonesia juga sudah bekerja lebih dulu untuk menyiapkan sejumlah persyaratan, bahkan sebelum Keppres terbit.
"Kami punya keyakinan karena melihat NOC Indonesia yang sudah bergerak. Itu menjadi modal utama kami untuk memberikan dukungan bahwa Indonesia secara serius dan sungguh-sungguh ingin maju sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," tutur Amali.
(raw/raw)