Kemenpora Pastikan Atlet Olimpiade Naik Penerbangan Kelas Bisnis

Kemenpora Pastikan Atlet Olimpiade Naik Penerbangan Kelas Bisnis

Mercy Raya - Sport
Selasa, 04 Mei 2021 19:40 WIB
TOKYO, JAPAN - JULY 24: A worker rides a bicycle through the Olympic and Paralympic Village under construction on July 24, 2019 in Tokyo, Japan. (Photo by Tomohiro Ohsumi/Getty Images)
Kemenpora Pastikan Atlet Olimpiade Naik Penerbangan Kelas Bisnis (Tomohiro Ohsumi/Getty Images)
Jakarta -

Kemenpora memastikan atlet yang berangkat ke Olimpiade Tokyo akan menumpang pesawat kelas bisnis. Langkah ini sebagai bentuk apresiasi.

Hal itu dipertegas Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, karena tidak semua atet bisa mendapatkan kesempatan bertanding di Olimpiade.

"Sebab, untuk sampai di Olimpiade itu harus ada kualifikasi dan ini berbeda dengan SEA Games. Mereka harus kumpulkan poin dulu untuk bisa lolos. Jadi atlet Olimpiade akan kami tempatkan di kelas bisnis," kata Chandra dalam diskusi Indonesia Menuju Olimpiade Tokyo 2021 di kawasan Harmoni, Selasa (4/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Chandra, jauh sebelum Olimpiade Tokyo, pemerintah Indonesia juga pernah memberikan fasilitas yang sama di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Hanya saja, saat itu pertimbangannya karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi fisik para atlet.

"Makanya sekarang pun atlet kami apresiasi dengan memberikan penerbangan kelas bisnis."

ADVERTISEMENT

Menyoal usulan anggarannya, Chandra mengatakan harus Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang mengajukan, meskipun secara teknis dari Chef de Mission kontingen Indonesia. Sebelumnya, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menyebutkan sudah menyiapkan anggaran Rp 30 miliar untuk kontingen Indonesia. Namun dengan perhitungan penerbangan kelas ekonomi.

"Tapi kembali lagi ketika proposal masuk akan ada review dan seleksi untuk melihat apa yang diajukan. Apakah sudah rasional atau belum, dan memenuhi kebutuhan tidak karena bagaimana pun keselamatan harus dijaga," dia menjelaskan.

"Jadi terkait anggaran mungkin akan mengalami perubahan tapi berapa jumlahnya belum bisa saya sebutkan karena masih menunggu proposal dari KOI masuk. Sebab, sampai sekarang pun belum ada. Jadi belum bisa dipastikan berapa jumlahnya," dia menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengaku belum mengajukan proposal karena sampai ini kualifikasi Olimpiade masih berjalan hingga akhir Juni mendatang.

"Kita tidak bisa mengajukan sekarang karena per hari ini yang terkualifikasi baru lima atlet. Enggak mungkin kita mengajukan dengan jumlah tersebut. Jadi menunggu semua sudah terkualifikasi dulu," kata Okto dalam kesempatan yang sama.

Dalam penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo, 23 Juli-8 Agustus mendatang ini, Indonesia telah memastikan empat tiket Olimpiade. Dua nomor dari cabang panahan disiplin cabang recurve perorangan. Cabang atletik melalui sprinter Lalu Muhammad Zohri, serta menembak oleh Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri).

Sementara itu, angkat besi juga telah mengamankan dua lifternya meskipun belum ada pengumuman resmi dari International Weightlifting Federation (IWF). Sebab penutupan kualifikasi berakhir Mei. Mereka ialah Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri).

Begitu pula dengan bulutangkis yang sudah mengamankan tujuh wakil potensialnya menuju Tokyo. Ketujuh wakil Indonesia itu yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Merah-Putih masih berpeluang menambah wakil-wakil lainnya.

(mcy/aff)

Hide Ads