Atlet balap sepeda Ardika Winata bangga bisa menjadi wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle di Prancis. Dia mematok target lolos sebagai pebalap BMX freestyle pertama Indonesia yang lolos Olimpiade.
Hal itu diungkapkan Ardika usai dinyatakan lolos seleksi oleh Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) yang berlangsung pekan lalu di Skatepark Kolong Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Rencananya, Ardika akan terbang ke Prancis pada Senin (31/5) malam guna mengikuti UCI Urban World Championships-BMX Freestyle World Campionships di Montpellier, Prancis mulai 4-8 Juni mendatang. Ajang ini bagian dari kualifikasi menuju Olimpiade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdullilah saya terpilih jadi perwakilan Indonesia yang tampil di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle. Semoga di Prancis berjalan lancar dan saya bisa melaksanakan pertandingan semaksimal mungkin," kata Ardika dalam jumpa persnya di Kantor PB ISSI, FX Sudirman.
"Motivasi saya ingin seperti rider-rider dunia lain. Saya ingin menjadi atlet BMX Freestyle pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade," ujarnya.
![]() |
Untuk itu, pemain asal Sumatera Utara ini telah menyiapkan sejumlah hal agar mampu bersaing dengan pebalap-pebalap level dunia. "Untuk persiapan ada sedikit kendala karena saya sempat ada cedera di bagian kaki, tapi kalau sudah di lapangan beda, mau tidak mau harus siap. Saya akan usahakan yang terbaik," kata Ardika.
Selain itu, pengalaman pria yang karib disapa Teja ini pernah tampil di Kejuaraaan Dunia 2019 di China menjadi modalnya mentas di single event tersebut.
"Ajang itu jadi pengalaman saya. Semoga di Montpellier berjalan baik," harapnya.
Sementara itu, Komisi BMX Freestyle Indonesia Danil Gunawan, yang juga merangkap sebagai tim manajer mengatakan penampilan Ardika di Kejuaraan Dunia menjadi momen penting karena menunjukkan Indonesia sebagai negara yang bisa bersaing di Asia.
Menukil ranking UCI untuk zona Asia, Indonesia berada di peringkat tiga di bawah Jepang dan China. Adapun Indonesia hanya selisih tujuh poin dari China yang kini memiliki 957 poin.
"Ini adalah tahun keempat kami mengikuti kegiatan internasional. Semoga kita dapat wildcard ke Olimpiade dan menjadi motivasi buat teman-teman komunitas untuk terus berprestasi," kata Danil.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PB ISSI, Budi Saputra, menyebutkan ada dua target yang dipasang melalui Kejuaraan Dunia BMX Freestyle Ini.
"Secara personal kami tak membebani target apapun kepada Ardika, yang penting dia bisa bermain sebaik mungkin. Tapi secara federasi, kami berharap Indonesia bisa mendapat wildcard untuk Tokyo 2020," kata Budi.
(mcy/aff)