Indonesia kembali memberangkatkan personel untuk bertanding di Olimpiade 2020. Malam ini, ada 30 orang yang berangkat ke Tokyo.
Kloter kali ini merupakan gabungan dari lima cabang olahraga, yakni panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2), dan surfing (1+1). Selain itu, turut serta juga 11 orang pelatih dan 4 orang sebagai supporting team.
Kontingen merah putih didampingi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dan dipimpin langsung oleh Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani. Mereka berangkat menggunakan pesawat komersial JAL726 pada Sabtu (17/7) pukul 21.55 WIB dan akan tiba di Bandara Internasional Narita pada Minggu (18/7) pukul 07.25 pagi waktu Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rosan mengatakan rombongan yang berangkat malam ini semuanya dalam keadaan sehat dan dipastikan negatif COVID-19. KOI bersama CdM telah meningkatkan uji dengan Swab PCR Test selama tujuh hari beruntun.
Hasil uji di hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan kemudian diserahkan ke pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.
"Persiapan kami sudah lama karena Olimpiade Tokyo ini sudah mundur setahun. Namun, karena Olimpiade ini diadakan dalam situasi yang berbeda maka protokol kesehatan harus benar-benar kami jalankan," kata Rosan, dalam keterangan rilisnya, Sabtu (17/7).
Menyoal target, Rosan percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal demi mengharumkan nama Merah Putih di kancah dunia. Apalagi, pemerintah melalui Kemenpora mematok target perbaikan peringkat dari Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
"Kami memiliki banyak potensi (medali). Insya Allah, Indonesia bisa meraih peringkat yang jauh lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Okto meminta dukungan masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang akan berpartisipasi di pesta olahraga paling bergengsi di dunia itu. Terlebih, tantangan yang dihadapi tim Indonesia di Olimpiade kali ini tidak mudah.
![]() |
"Kami meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia, support dan doa sangat berarti karena Olimpiade kali ini digelar dalam situasi pandemi COVID-19. Meski begitu, peluang atlet-atlet Indonesia meraih prestasi terbaik sangat terbuka karena segala sesuatu bisa terjadi," kata Okto.
Okto percaya panitia Olimpiade dan pemerintah Jepang bakal berusaha keras agar Olimpiade Tokyo ini dapat berjalan dengan lancar. Apalagi juga ada aturan karantina selama tiga hari yang akan dijalani Kontingen Indonesia.
"Olimpiade Tokyo digelar dalam uncertainty situation. Meski diadakan dengan konsep bubble, tetapi kami tetap mewanti-wanti agar atlet dan seluruh ofisial tetap mengetatkan protokol kesehatan karena kita harus hati-hati dengan situasi di sana," Okto menambahkan.
Setelah rombongan besar, kloter selanjutnya adalah cabor rowing dan lifter Deni bersama Coach Lukman yang berangkat bersama Tim Head Quarters yang dikawal tiga Komite Eksekutif Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radinal serta Arlan Perkasa Kusuma pada 20 Juli.
Sementara, cabor atletik didampingi Sekjen NOC Indonesia berangkat di kloter terakhir pada 24 Juli. Sebelumnya, tim bulutangkis Indonesia sudah tiba di Jepang lebih dulu untuk menjalani persiapan akhir jelang turnamen.
(mcy/adp)