Petinju Ini Bete Kalah di Final, Dapat Perak pun Cuma Dipegang-pegang

Petinju Ini Bete Kalah di Final, Dapat Perak pun Cuma Dipegang-pegang

Kris Fathoni W - Sport
Rabu, 04 Agu 2021 18:39 WIB
TOKYO, JAPAN - AUGUST 04: Men’s Light Heavy (75-81kg) medalists (L-R) Benjamin Whittaker of Team Great Britain (silver medal), Arlen Lopez of Team Cuba (gold medal), Imam Khataev of Team Russian Olympic Committee (bronze medal) and Loren Berto Alfonso Dominguez of Team Azerbaijan (bronze medal) pose for photographs during the Victory Ceremony on day twelve of the Tokyo 2020 Olympic Games at Kokugikan Arena on August 04, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Buda Mendes/Getty Images)
Petinju Ini Bete Kalah di Final, Dapat Perak pun Cuma Dipegang-pegang. Foto: Getty Images/Buda Mendes
Jakarta -

Seorang petinju Inggris meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020. Tapi tindakannya saat berada di podium juara lantas mengundang sorotan tajam.

Ben Whittaker, demikian nama petinju yang mempersembahkan tambahan perak buat Inggris Raya di Olimpiade kali ini. Whittaker kalah dari petinju Kuba Arlen Lopez di partai final kelas berat ringan.

Mengutip Metro.co.uk, Ben Whittaker sebenarnya mampu mencuri perhatian secara positif dalam lajunya ke final lewat komentar-komentarnya pasca-laga. Salah satunya adalah harapannya jadi Wali Kota Wolverhampton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TOKYO, JAPAN - AUGUST 04: Men's Light Heavy (75-81kg) medalists (L-R) Benjamin Whittaker of Team Great Britain (silver medal), Arlen Lopez of Team Cuba (gold medal), Imam Khataev of Team Russian Olympic Committee (bronze medal) and Loren Berto Alfonso Dominguez of Team Azerbaijan (bronze medal) pose for photographs during the Victory Ceremony on day twelve of the Tokyo 2020 Olympic Games at Kokugikan Arena on August 04, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Harry How/Getty Images)Ben Whittaker (paling kiri) enggan memakai medali peraknya karena tak puas gagal dapat emas. Foto: Getty Images/Harry How

Namun, Whittaker kemudian dikritik habis setelah kalah di final Olimpiade Tokyo 2020. Dalam prosesi pengalungan medali, petinju 24 tahun itu terus memasang wajah bete.

Tak cuma itu, Ben Whittaker juga menolak pengalungan medali perak di leher. Medali itu terus saja ia pegang-pegang dan kemudian dimasukkan ke saku.

ADVERTISEMENT

Ben Whittaker pun terlihat malas-malasan berpose di atas podium, sebagaimana ritual yang biasa dilakukan di Olimpiade. Ketika para petinju peraih medali lainnya berangkulan, ia juga tampak menjaga jarak sebelum kemudian perlahan beranjak dari ring.

"Bukan sesuatu yang enak dilihat," kata sebuah akun di Twitter, mengomentari adegan tersebut. "Seharusnya bangga ada di podium. Sudah main bagus lalu kalah dari petinju yang lebih top. Tak perlu sampai tidak sopan kepada lawan seperti di podium itu."

"Salah satu perilaku tak sportif terburuk yang pernah aku lihat," timpal pengguna Twitter yang lainnya. "Menolak memberi selamat ke pemenang dan kemudian memasukkan medalinya ke kantong, menolak memakainya di podium. Terlalu banyak omong jelang laga dan tak bisa menerima kekalahan. Panutan yang buruk."

TOKYO, JAPAN - AUGUST 04: Men's Light Heavy (75-81kg) medalists (L-R) Benjamin Whittaker of Team Great Britain (silver medal), Arlen Lopez of Team Cuba (gold medal), Imam Khataev of Team Russian Olympic Committee (bronze medal) and Loren Berto Alfonso Dominguez of Team Azerbaijan (bronze medal) pose for photographs during the Victory Ceremony on day twelve of the Tokyo 2020 Olympic Games at Kokugikan Arena on August 04, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Harry How/Getty Images)Ben Whittaker merasa bukan berhasil dapat perak tapi gagal dapat emas. Foto: Getty Images/Harry How

Ben Whittaker sendiri memang tampak sangat kecewa sudah gagal mendapatkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Raihan perak tak cukup mengobati kekecewaan.

"Saya bukannya meraih perak, tapi saya gagal mendapatkan emas. Saya amat kecewa dengan diri sendiri," katanya kepada BBC.

Ia mengakui lawannya, yang kini sudah mengoleksi dua medali emas Olimpiade, memang tangguh. Tapi tetap saja itu tak mengurangi perasaan tak puas dalam dirinya.

"Ia sangat bagus, tapi Anda di sini untuk meraih emas dan bukannya perak. Jadi saya amat kesal. Perasaan ini sedemikian membekas dalam diri saya dan saya tak mau lagi merasa seperti ini."

"Saya tak mau kelihatan seperti bayi atau bocah merajuk, tapi saya amat kesal tidak bisa meraih emas jadi saya memang merasa sudah kehilangan emas itu. Begitulah. Saya belum bisa merayakan medali perak ini."

(krs/nds)

Hide Ads