Indonesia Bawa Pulang Dua Medali dari Kejuaraan Dunia Aerobik

Mohammad Resha Pratama - detikSport
Kamis, 26 Agu 2021 22:25 WIB
Tiga pesenam Indonesia raih medali perunggu di Bratislava, Slovakia (dok.Estafet Indonesia)
Bratislava -

Ada kabar gembira dari atlet senam Indonesia yang tampil di kejuaraan dunia Slovak Aerobic Open 2021. Ada tiga pesenam yang membawa pulang medali.

Indonesia diwakili oleh klub senam Estafet Indonesia yang berisikan tiga pesenam aerobik, yakni Gregorius Agung Iswarabawa, Ita Yuniati, dan Naura Oryza Sativa.

Ketiganya memang tidak berhasil membawa pulang gelar juara tapi mereka berhasil menempati posisi ketiga di dua kategori, yaitu perseorangan pria dan kategori trio (satu pria dan dua wanita). Ini jadi modal bagus menghadapi PON Papua 2020 Oktober nanti.

Agung, yang meraih medali perunggu, mencatat skor terbaik di nomor perorangan sepanjang sejarah aerobic Indonesia, yaitu 20.450. Atlet Senam Aerobik DKI Jakarta itu menjadi atlet pertama Indonesia yang bisa tampil final tiga kategori yaitu perorangan pria, berpasangan dan trio.

Pada nomor berpasangan, Agung dan Ita mencatat skor yang lebih tinggi dari kejuaraan dunia di Baku, Azerbaijan, yaitu 19.200. Di event ini pasangan Agung dan Ita membukukan skor 19.500 dan berada di posisi keempat. Sedangkan di nomor Trio, Agung Ita dan Naura berhasil meraih medali perunggu.

Pelatih Fahmy Fachrezzy mengatakan timnya mempersiapkan diri selama dua bulan untuk menghadapi kejuaraan ini. Menurut Fahmy, secara keseluruhan pencapaian yang diraih anak asuhnya ini sangat baik.

Namun tujuan utama mengikuti event internasional itu adalah mencari evaluasi teknik dari para juri yang memiliki kualifikasi dunia (FIG Brevet) dari negara Rusia, Lithuania, Jerman, Azerbaijan, Turki, Hungaria, Swedia, Republik Ceko, dan Slovakia.

Pesenam Indonesia Gregorius Agung Iswarabawa meraih medali perunggu di kejuaraan dunia senam aerobik di Slovakia (Foto: dok.Estafet Indonesia)

"Karena kejuaraan ini merupakan try out menuju PON Papua 2021. Kita semua berharap dapat menampilkan yang terbaik di PON nanti," kata Fahmy dalam rilis kepada detikSport.

Estafet Indonesia adalah klub aerobik dan gymnastic pertama yang berdiri tahun 1990 dan tertua di Indonesia. Estafet Indonesia turut berkontribusi untuk perkembangan aerobik gymnastic di tanah air. Estafet Indonesia juga mengangkat nama Indonesia di event aerobic gymnastic berskala internasional seperti kejuaraan dunia di Baku, serta event internasional lainnya di Slovakia dan Bulgaria.

Saat ini kebanyakan pesenam kelas dunia berasal dari negara-negara Eropa Timur seperti Rusia, Rumania, Hungaria, dan Bulgaria.

Sedangkan di Eropa, dari Italia, Azerbaijan dan Turki yang menjadi lawan serius. Sementara di Asia, yang dominan adalah pesenam asal China, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam,

Menurut Fahmy, Indonesia sebetulnya terlambat untuk memajukan olahraga senam. Tapi, belakangan mulai berbenah dan dengan adanya dukungan pemerintah, maka bakal banyak atlet potensial dari cabor senam.

Tentunya harus ada dukungan sponsor agar atlet-atlet Indonesia bisa lebih sering tampil di event internasional.

"Sudah saatnya Indonesia berada di level top dunia, namun itu butuh proses perjuangan yang tidak mudah," ujar Fahmy.

"Nah, itu kami kesulitan di situ (sponsor). Kalau soal program latihan dan perkembangan teknik kami sudah kurang lebih sama dengan klub-klub juara dunia. Jadi semoga saja ada yang mau mendukung kami," tutupnya.




(mrp/nds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork