Indonesia kembali mengalami kegagalan meraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020. Dua atlet para atletik Putri Aulia dan Setiyo Budi Hartanto langsung tersingkir.
Keduanya seharusnya berpeluang memecah kebuntuan Merah Putih setelah nyaris dua hari Indonesia tanpa ada tambahan medali.
Indonesia terakhir kali meraih medali perunggu dari cabang para tenis meja melalui David Jacobs pada Sabtu (28/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di nomor para atletik, medali perunggu dipersembahkan Saptoyogo Purnomo di nomor lomba 100 meter putra pada Jumat (27/8). Saat itu, ia mencatat waktu 11.31 detik.
Tapi baik Putri dan Budi belum mampu meraih hasil maksimal di Paralimpiade Tokyo 2020. Putri yang tampil di heat 3 nomor 100 M putri T13 terhenti di babak penyisihan setelah finis di urutan ke-3.
Dia tidak lolos kualifikasi usai mencatatkan waktu terbaik 12.55 detik atau terpaut tipis dari peringkat kedua dari Spanyol, Iglesias Forneiro, yaitu 0.141 detik. Sementara di urutan pertama direbut pelari Azerbaijan E. Chebanu yang mencatatkan waktu terbaik 12.16 detik.
Kegagalan serupa dialami atlet para atletik Setiyo Budi Hartanto. Budi yang berjuang di nomor lompat jauh putra T47 berada di urutan ke-10.
Lompatan terbaiknya ia bukukan saat percobaan pertama sejauh 6.47 meter. Sempat akan melakukan perbaikan di percobaan kedua tapi Budi hanya mampu melompat sejauh 6.28 meter. Sedangkan di percobaan ketiga, Budi hanya mampu melompat 3.79 meter.
Medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 direbut atlet Kuba R.Y Sol Cervantes yang berhasil mencatatkan lompatan terjauh 7.46 meter. Kemudian medali perak diraih atlet Amerika Serikat R. Townsend yang berhasil melompat sejauh 7.43 meter. Sedangkan medali perunggu diraih atlet lompat jauh RPC N. Kotukov. Dia mencatatkan lompatan terbaik 7.34 meter.
(mcy/cas)