Hasil atlet Pelatnas di Pekan Olahraga Nasional (PON) bakal menjadi acuan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengirim lifternya ke Kejuraan Dunia 2021.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PABSI, Hadi Wihardja, mengatakan PON bisa menjadi penilaian seorang atlet sebelum melangkah ke event yang lebih besar.
"Bagian dari evaluasi awal buat 2022. Jangka pendeknya ya untuk Kejuaraan Dunia nanti. Kalau ada yang kalah ya enggak dikirim, kalau menang proyeksi untuk 2022," kata Hadi kepada detikSport, Selasa (21/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 dihelat di Tashkent, Uzbekistan, 7 sampai 17 Desember mendatang. PABSI berencana mengirim full team, lantaran IWF mempertandingkan 20 kelas, yang terdiri dari 10 kelas putra dan 10 kelas putri.
"Kami inginnya full team dikirim. Saat ini pelatnas ada 16 atlet, jadi semuanya dikirim termasuk junior sebagai pengalaman mereka," ujarnya.
Selain proyeksi awal Kejuaraan Dunia, hasil PON juga menjadi promosi buat atlet ke Pelatnas 2022. "Maunya kami ada 28 atlet (untuk pelatnas tahun depan). Dengan begitu akan banyak pilihan untuk Olimpiade 2024 di Prancis. Saya tidak tahu apakah nanti ada kuda-kuda hitam di PON. Tapi kenapa tidak?" Hadi mengungkapkan.
"Berkaca dari Kejurnas China saja, banyak atlet-atlet potensi muncul. Intinya, kami akan cermati siapapun yang turun di PON dan bisa mengimbangi atlet-atlet Pelatnas," imbuhnya.
PON Papua akan berlangsung 2 sampai 15 Oktober 2021. Selain angkat besi, multi cabang nasional empat tahunan itu akan mempertandingkan 36 cabang olahraga lainnya. Adapun lokasi pertandingan akan berlangsung di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, serta Merauke.
(mcy/rin)