Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan resmi dibuka sepekan lagi. Tapi panitia pelaksana masih kewalahan mengatur masalah akomodasi.
Hal itu diungkapkan Ketua bidang II PB PON Roi Letlora, yang menyebut kendala-kendala itu muncul seiring dengan akan dimulainya event multicabang olahraga empat tahunan tersebut.
Meskipun PON ke-20 ini baru secara resmi dibuka 2 Oktober mendatang, namun sejumlah pertandingan sudah mulai dihelat. Seperti sofbol, bisbol, dan futsal. Bahkan sejumlah tamu-tamu penting hingga kontingen juga sudah mulai memadati klaster-klaster lokasi pertandingan digulirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, kedatangan tamu khususnya dari pejabat kementerian hingga bupati cukup menyulitkan pengerjaan panitia. Sebab, jumlah yang hadir melampaui kesepakatan awal.
"Secara teknis di lapangan, semua sudah kami siapkan dan venue-venue juga telah rampung, tinggal hal-hal kecil dalam proses," kata Roi dalam diskusi 'PON XX Papua yang Membanggakan' melalui Youtube, Sabtu (25/9/2021).
Hal-hal kecil yang dimaksud berkaitan dengan pengaturan konsumsi dan tempat tinggal para tamu PON Papua. Sebab, kedatangan mereka hampir bersamaan dengan kontingen atlet daerah.
"Nah, kami agak kewalahan karena teman-teman dari para pejabat itu datangnya bukan cuma, kami panitia menyiapkan dua kamar, katakan-lah menteri dan ajudannya. Tapi banyak juga tamu lain yang datang dalam jumlah belasan dari kementerian, katakanlah," dia mengungkapkan.
"Belum lagi bupati-bupati yang tidak mungkin kami tolak walaupun tidak diundang. Semuanya minta VIP," tuturnya.
Menurut Roi, kondisi itu mungkin tak menjadi persoalan jika konfirmasi telah dilakukan tidak mendadak. "Seharusnya konfirmasi beberapa bulan lalu, tapi ini konfirmasi sampai saat ini muncul lagi yang baru, muncul lagi, itu yang bikin kami pusing. Tidak mungkin kami tolak," dia menegaskan.
Tak hanya soal akomodasi, ternyata persoalan komunikasi juga masih menjadi kendala jelang perhelatan PON Papua. "Kalau untuk khusus PON tak ada masalah, cuma sudah tiga hari ini jaringan untuk Whatsapp ini gangguan. Ini kejadian ini sudah berlangsung tahun lalu, lima bulan lalu, ada jaringan kabel bawah laut akibat pergerakan kulit bumi."
Merespons keluhan itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KemenKominfo) untuk mencari jalan keluarnya.
"Keluhan itu betul dan alhamdulillah sebetulnya Bapak Johnny G. Plate, Menkominfo sudah datang (ke Papua) kunjungan singkat. Tapi poin yang ingin kami sampaikan dan ini menjadi kewajiban bagi teman-teman Kominfo dan operator kan di sana ada yang namanya tingkat standar kualitas. Itu ada peraturan menterinya dan tinggal ditingkatkan saja. Alhamdulillah dari Dirut Telkom sudah komit," ujarnya.
"Nah, yang dibicarakan Pak Roi ini belum pembukaan dan yang hadir belum banyak, pertandingan juga belum sibuk. Jadi nanti saya akan komunikasikan ini kepada Kominfo karena meskipun PON-nya tidak ada apa-apa, tapi Whatsapp itu lah di antaranya mengomunikasikan baik panitia maupun tamu-tamu itu sendiri. Itu akan menjadi catatan kami," kata Gatot.
(mcy/krs)