Proses panjang dilewati guna menentukan lokasi pertandingan paralayang untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Cabang olahraga itu akhirnya bisa digelar di Jayapura.
Sebagai informasi, paralayang sempat mengalami perubahan lokasi sebanyak tiga kali. Semula paralayang akan dihelat di Bukit Teletubbies, namun karena terlalu dekat dengan area mendarat pesawat, akhirnya dipindahkan ke McArtur.
Tapi lokasi itu juga urung digunakan karena alasan serupa bahkan terlalu dekat dengan saluran listrik udara berkapasitas 75.000 kva.
Sempat berpindah ke Bumi Perkemahan Waena, tapi lagi-lagi lokasi itu dibatalkan lantaran kurang memenuhi persyaratan untuk menggelar ajang kompetisi paralayang.
Sampai akhirnya, panitia memutuskan Bukit Gracia yang terletak di Kampung Buton, Kota Jayapura menjadi pilihan paling tepat. Selain memenuhi syarat pertandingan, bukit tersebut juga menampilkan pesona yang indah.
Setidaknya hal itu yang dirasakan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman di sela-sela kunjungannya ke arena pertandingan atlet paralayang tersebut.
"Saya berada di bukit tempat take-offnya olahraga paralayang, tempat ini sangat-sangat strategis dari puncak ini, kita bisa melihat indahnya Jayapura," kata Marciano dalam rilis KONI Pusat.
![]() |
Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini pun berharap, pemilihan Bukit Gracia sebagai lokasi pertandingan PON Papua 2020 tak hanya memberikan fasilitas terbaik untuk atlet, tapi juga keindahan Jayapura dalam aspek yang lebih luas.
"Para atlet datang dari 33 provinsi, selain berusaha mencapai prestasi terbaiknya, mereka juga bisa melihat betapa indahnya bumi Papua ini," ujarnya.
Technical Delegate (TD) Paralayang, Djoko Bisowarno, mengungkapkan hal senada. Menurutnya tak hanya pesona yang indah, dari segi persyaratan venue paralayang juga sudah memenuhi standar pertandingan.
"Tempat take off memiliki sudut kemiringan yang bagus, antara 18 sampai 23 derajat. Kecenderungan angin headwind (melawan angin) sehingga baik untuk take off agar punya daya angkat, tidak ada halangan di depan, akses menuju lokasi take off sudah bagus," kata Djoko
Pertandingan paralayang akan dimulai Kamis (30/9) sampai 12 Oktober 2021. Sebanyak 64 atlet yang terdiri dari 18 putri dan 46 putra akan bertanding pada 12 nomor pertandingan.
Mereka berasal dari 9 provinsi antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Papua.
Adapun nomor pertandingan antara lain ketepatan mendarat perorangan putra, ketepatan mendarat perorangan putri, ketepatan mendarat beregu putra, ketepatan mendarat beregu putri, ketepatan mendarat tandem putra, dan ketepatan mendarat tandem beregu putra.
Selain itu terdapat nomor lintas alam jarak terbatas perorangan putra, lintas alam jarak terbatas beregu putra, lintas alam jarak terbatas beregu putri, lintas alam jarak terbatas perorangan putri, lintas alam jarak terbatas tandem putra, dan lintas alam jarak terbatas tandem beregu putra.
Simak Video "Berkah PON XX, Potensi Pariwisata Papua Kini Mulai Terpetakan"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/cas)