Muncul kabar di media sosial bahwa tim dayung Papua Barat dilarang mengenakan baju bertandingnya saat berlomba di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Benarkah kabar tersebut?
Kabar itu ramai lewat sebuah postingan dengan narasi bahwa Panitia Besar (PB) PON melarang tim dayung Papua Barat mengenakan jersey-nya yang berwarna perpaduan merah, putih, dan biru itu.
Ketua II PB PON Roi Letlora mengatakan bahwa kabar itu tidak-lah benar. Tidak ada pelarangan dari pihaknya bagi peserta yang ingin berlomba menggunakan baju pertandingannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kabar dari mana? Enggak ada, enggak ada. Orang bebas selama (pakai baju pertandingan)," kata Roi kepada detikSport, Jumat (1/10/2021).
"Sampai detik ini tidak ada itu kontingen yang pakai sponsor yang melanggar aturan. Enggak ada. Itu sudah beberapa kali kami jelaskan dan sampai detik ini tidak ada itu," ujarnya.
"Hoax itu. Hoax," tegas Roi.
Menurut Roi, kalaupun ada panitia yang akhirnya melarang kontingen peserta menggunakan pakaian tandingnya berarti ada aturan yang dilanggar dan itu soal sponsorship.
"Itu kalau dilarang apabila menyalahi aturan sponsorship yaitu ada logo yang melebihi ukuran 20 cm. Nah, sampai detik ini tidak ada yang melanggar," kata Roi mengungkapkan.
"Enggak ada sama sekali. Tidak ada konfirmasi. Saya juga orang Papua Barat. Itu hoax," kata dia menambahkan.
PON XX di Papua secara resmi dibuka pada 2 Oktober. Namun, beberapa cabang olahraga sudah ada yang memulai pertandingannya. Antara lain sofbol, bisbol, futsal, tenis, paralayang, hingga dayung.
Adapun cabor yang dipertandingkan dalam multievent empat tahunan ini ada 37 cabang yang tersebar di empat klaster, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
(mcy/cas)