Tresna Puspita, Lontar Martil putri asal Kabupaten Kuningan, mampu menambah emas kontingen Jawa Barat di PON XX Papua. Padahal dia belum fit 100 persen.
Ada cerita menarik di balik prestasi yang diraih Tresna. Wanita kelahiran Desa Kaliaren, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan ini sempat mengalami cedera pinggang sebelum PON dimulai.
"Iya cedera pinggang kemarin (sebelum PON)," ucap Tresna saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon, Senin (11/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cedera pinggang yang menimpa Tresna dialami dua bulan sebelum PON Papua dimulai. Selama proses pemulihan, wanita 25 tahun ini tetap menjalani latihan dengan program berbeda dari pelatihnya.
Bahkan ketika harus bertanding di PON Papua, cedera yang dialaminya belum sepenuhnya sembuh. Tresna masih merasakan sakit pada pinggangnya. Meski begitu, Ia tetap bisa berprestasi dengan raihan medali emasnya.
"Cedera itu dua bulan sebelum PON, nah pas PON dimulai masih ada kerasa sedikit cuma aku berusaha ngelawan, ya sudah aja," kata Tresna.
"Alhamdulillah dengan cedera itu jadi pembelajaran buat saya, dengan cedera itu tidak jadi halangan buat berlatih, masih ada cara lain. Jadi pelatih benar-benar kasih program yang bagus," kata dia menambahkan.
Raihan medali emas tersebut kata Tresna sesuai dengan apa yang ditargetkan. Bahkan Ia juga menargetkan mampu menggondol emas lagi di nomor Lempar Cakram.
"Masih ada pertandingan lagi tanggal 13 nanti itu Lempar Cakram. Targetnya mudah-mudahan maksimal lagi, mohon doanya ya," jelasnya.
Tresna juga menceritakan perjalanannya menjadi atlet Lontar Martil. Ia mengaku menyukai dunia atletik sejak kelas 4 SD. Hal itu berawal dari hobinya bermain dengan teman kecilnya dulu.
"Pilih cabor ini karena pas kecil itu kan suka mainan muter-muter tuh, itukan pasti pusing. Dan saya tertantang sih jadi lama kelamaan hobi dan emang suka atletik juga dari kelas 4 SD, masuk ke tingkat kecamatan, ke kabupaten, provinsi baru ke tingkat nasional," tutup Tresna.
(cas/krs)