Kontingen Jawa Barat memecahkan empat rekor dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Rekor itu dipercahkan dalam berbagai cabang olahraga.
Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.
Raihannya menggeser rekor PON yang dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.63 detik pada PON XIX Jabar 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang secara pribadi sudah menargetkan untuk bisa memecahkan rekor. Minimal rekor PON dan bisa tercapai," kata Halomoan seperti dikutip dari laman KONI Jabar.
Pemecahan rekor nasional berikutnya juga dilakukan Tyas Murtiningsih. Ia membuat catatan baru pada nomor lari 100 meter dengan catatan 11.67 detik. Ia menggeser rekor yang selama dua dekade dipegang Irene Truije dengan catatan 11.74 detik.
Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4x100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.
Pecah rekor yang keempat, datang dari atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg. Tak hanya rekor nasional, Susi juga melampaui rekor Asia untuk jenis angkatan deadlif yang sebelumnya dipegang Chou Yu Ji dari Cina TPE.
Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlift mencapai 197,5 kg.
Terakhir, Tim Polo Air Putra Jabar akhirnya mencatatkan sejarah. Mereka mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir. Pada laga final, Tim Polo Air Putra Jabar berhasil mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.
Rekor dan sejarah yang dicatatkan para atlet akan membuat capaian Jabar di PON XX Papua 2021 menjadi paripurna. Jika melihat klasemen perolehan medali H-1, peluang Jabar menjadi juara umum sangat besar.
Hingga Kamis (14/10/2021) pukul 10:00 WIB, Jabar masih menjadi pemuncak klasemen perolehan medali dengan merangkum 126 emas, 97 perak, dan 114 perunggu.
Berada di posisi kedua Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu.