PABSI Turunkan 16 Lifter di Kejuaraan Dunia 2021, Tanpa Eko Yuli

PABSI Turunkan 16 Lifter di Kejuaraan Dunia 2021, Tanpa Eko Yuli

Mercy Raya - Sport
Selasa, 02 Nov 2021 16:25 WIB
Sejumlah atlet angkat besi Indonesia melakukan latihan di kawasan Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (27/11/2019). Atlet angkat besi yang melakukan latihan kali ini adalah Eko Yuli Irawan (baju hitam), Deni (jersey hitam), Rahmat Erwin Abdullah (tidak pakai baju) dan Lisa Setiawati.
PB PABSII mengirim 16 lifter ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021. (Foto: detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta -

PB PABSI akan menurunkan 16 lifter di Kejuaraan Dunia 2021. Nama Eko Yuli Irawan tidak masuk dalam daftar.

Setelah Olimpiade dan Pekan Olahraga Nasional (PON), PABSI memfokuskan persiapan atletnya untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Single event tertinggi di angkat besi itu akan dihelat di Tashkent, Uzbekistan, pada 7 sampai 17 Desember.

Kabid Binpres PB PABSI Hadi Wihardja menyebut ajang ini merupakan bagian dari program pelatnas tahun ini sekaligus sebagai evaluasi akhir menuju proyeksi 2022. Untuk itu, ia mengharapkan atletnya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan bagian dari program pelatnas, jadi beberapa atlet yang belum maksimal di PON kemarin, diharapkan bisa fokus di Kejuaraan Dunia nanti. Kami berencana mengirim 9 atlet putri dan 7 atlet putra," kata Hadi kepada detikSport, Selasa (2/11/2021).

Adapun ke-16 lifter yang dimaksud antara lain dari sektor putra Satrio Adi Nugroho (55 kg), Muhammad Faathir (61kg), Mohammad Yasin (67kg), Triyatno (67kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Rizki Juniansyah (81kg), dan M. Zul Ilmi (96kg).

ADVERTISEMENT

Sedangkan dari sektor putri, Najla Khirunnisa (45 kg), Windy Cantika Aisah (49 kg), Siti Nafisatul Hariroh (49kg), Juliana Klarisa (55kg), Nelly (59kg), Tsabitha Ramadani (64kg), Restu Anggi (71 kg), dan Nurul Akmal (+87kg).

Sementara lifter senior Eko Yuli Irawan yang sebelumnya kerap menjadi andalan tidak masuk dalam daftar yang akan dikirimkan ke ajang tersebut.

Sejak memutuskan berlatih mandiri dan meninggalkan Pelatnas Kwini, Eko memang tidak lagi ditopang federasi. Hari-harinya pun praktis dilakukan secara sendiri, termasuk saat persiapan Olimpiade Tokyo Juli lalu.

"Jadi kalaupun mas Eko mau ikut Kejuaraan Dunia harus membicarakan ke PABSI. Lagipula sehubungan dengan WADA (Badan Antidoping Dunia) tiga bulan sebelum event harus memberikan laporan. Jadi sejak September ini sudah mereport bahwa ini program Pelatnas. Tidak termasuk nama di luar nonpelatnas."

"Jadi tidak bisa ujug-ujug mau ikut (kejuaraan) karena WADA menerapkan itu. Jadi Eko dipastikan tidak ikut Kejuaraan Dunia? Iya, tidak (ikut)," imbuhnya.

Meskipun begitu, PABSI mengharapkan atletnya bisa tampil terbaik di Kejuaraan Dunia mendatang. Hadi menekankan minimal raih satu gelar. "Soal kelasnya dari mana saja," kata Hadi menegaskan.




(mcy/cas)

Hide Ads