Peraih Medali Olimpiade Jadi Andalan RI di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Peraih Medali Olimpiade Jadi Andalan RI di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Mercy Raya - Sport
Kamis, 18 Nov 2021 16:12 WIB
Atlet angkat besi, Rahmat Erwin Abdullah berhasil meraih perunggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Rahmat membukukan angkatan total 342kg.
Rahmat Erwin Abdullah, salah satu lifter andalan RI. (Foto: NOC INDONESIA/Antara Foto)
Jakarta -

PB PABSI mengandalkan dua peraih medali Olimpiade untuk mengukir prestasi di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021. Tapi mereka juga tak mengecilkan para lifter muda.

Keduanya ialah Triyatno dan Rahmat Erwin Abdullah. Meskipun beda usia, mereka sama-sama pernah meraih prestasi di Olimpiade.

Triyatno merupakan lifter gaek yang sarat pengalaman. Dia juga peraih medali perak di Olimpiade London 2012. Sedangkan Rahmat Erwin merupakan bintang baru yang melejit karena tak digadang-gadang tapi justru mampu mencuri medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar pengalaman keduanya itu, PABSI memberikan tugas khusus di Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, 7 sampai 17 Desember mendatang. Keduanya diharapkan bisa menjadi andalan Indonesia untuk mengukir prestasi di level dunia.

"Triyatno nanti main di kelas 73 kg, untuk Rahmat sementara ini dimasukkan ke kelas 81 kg. Itu kan Technical Meeting (TM) tanggal 5 Desember dan pelatih masih bisa melihat potensinya kita di mana. Jadi pelatih bisa mengubah sebelum TM," kata Kabid Binpres PB PABSI, Hadi Wihardja, kepada detikSport, Kamis (18/11/2021).

ADVERTISEMENT

"Kita lihat potensi, jika bisa bicara 81 kg kenapa tidak? Mungkin berat badannya nanti 77-78 kg jadi masih ada waktu untuk diturunkan atau naik dua kg. Jadi cari berat badan yang di tengah-tengah supaya turunnya tidak jauh-jauh banget, hanya 2 persen," ujarnya menyoal peluang Rahmat soal turun di kelas berbeda.

Seperti apa sepak terjang Triyatno dan Rahmat Erwin Abdullah baru-baru ini? Simak di halaman berikutnya.

Rahmat terakhir kali main di kelas 81 kg saat tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Ia meraih medali emas usai membukukan total angkatan 340 kg. Rinciannya 150 kg angkatan snatch dan 190 angkatan clean & jerk.

Sedangkan Triyatno terakhir kali tampil di kelas 73 kg pada ajang International Fajr Cup Februari 2020. Saat itu, ia meraih medali emas setelah mencatatkan angkatan total 306 kg. Lifter berusia 33 tahun itu pernah mencatat angkatan total terbaik 326 kg yang terjadi di IWF World Championships September 2019.

Meskipun begitu, Hadi tetap berharap lifter lainnya juga dapat memberikan kejutan, terutama atlet muda. "Ya, semuanya kami harapkan bisa mencuri (medali). Atlet kita yang di (Kejuaraan Dunia) junior Juliana tak kami targetkan tapi bisa masuk 3 besar. Dan ini karena Kejuaraan Dunia, kita ada peluang tiga (snatch, clean & jerk, dan total angkatan), jadi mudah-mudahan satu lifter bisa ambil (medali ) di satu angkatan," kata Hadi.

"Seperti yang saya bilang, utamanya masuk 10 besar karena itu langkah untuk 2022. Kemudian 8 besar, dan naik 6 besar, ini untuk kualifikasi lalu Olimpiade Paris 2024," ujarnya.


Hide Ads