Windy Cantika dan Rizki Batal ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Windy Cantika dan Rizki Batal ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Mercy Raya - Sport
Kamis, 18 Nov 2021 13:50 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Windy Cantika Aisah di Olimpiade Tokyo. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta -

Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memutuskan untuk tak mengirim Windy Cantika Aisah dan Rizki Juniansyah ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021. Mereka masih butuh waktu recovery.

PABSI sejatinya akan mengirimkan 16 atlet ke ajang yang dihelat di Tashkent, Uzbekistan, 7 sampai 17 Desember mendatang. Namun dalam persiapannya, keduanya terpantau tidak dalam kondisi yang sepenuhnya oke. Mereka masih membutuhkan waktu untuk pemulihan setelah jadwal padat bulan-bulan belakangan.

Sebelum Kejuaraan Dunia, lifter nasional mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Bahkan, untuk Cantika, ia lebih dulu tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan meraih medali perunggu di kelas 49 kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rizki tidak turun karena memang ada sedikit masalah pada bahunya. Ia sempat mencoba angkatan 200 kg, mungkin kelelahan atau bagaimana jadi ada cedera sedikit di bagian bahu," kata Kabid Binpres PB PABSI Hadi Wihardja kepada detikSport, Kamis (18/11/2021).

"Cantika juga (tidak turun). Sama dia recovery juga. Mungkin dia paling padat (kegiatan) selama kemarin. Ada Olimpiade, PON, belum lagi uji coba tes progres, bisa dibilang delapan kali dia mengangkat maksimal," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi total hanya 14 lifter saja yang akan kami turunkan," imbuhnya.

[Selanjutnya: Windy Cantika Aisah dan Rizki Juniansyah masih butuh istirahat, tidak bisa beraktivitas berat]

Meskipun keduanya masih dalam pemulihan, Hadi menilai keduanya tak terlalu parah. Mereka hanya membutuhkan waktu untuk istirahat sambil mengembalikan ke angkatan sebelumnya.

Toh, jika ingin memaksa dalam waktu kurang dari sebulan malah berisiko cedera berat. "Jadi tidak bisa melakukan aktivitas berat dulu karena takutnya malah fatal," katanya.

Tim angkat besi rencananya akan terbang ke Tashkent pada 3 Desember mendatang. Saat ini, para lifter masih menjalani latihan di Pelatnas Kwini, Jakarta Pusat.

"Harapan kami para atlet bisa tampil all out. Minimal angkatannya lebih baik dari Pekan Olahraga Nasional (PON). Kalau tidak kami akan promosi degradasi untuk 2022 karena pekan depan sudah mulai kejuaraan remaja dan junior. Jika ada yang bagus bukan tak mungkin (menggeser)," katanya.

"Jadi patokannya angkatan di PON tapi tak menafikan jika mereka bisa melonjak angkatannya dan meraih medali Kejuaraan Dunia Angkat Besi," harap Hadi.


Hide Ads