Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung para atlet E-Sport Indonesia untuk meraih prestasi di ajang internasional. Sebab, kata Bamsoet, meski cabang olahraga ini belum lama diresmikan di Indonesia, namun E-Sport telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menyampaikan beberapa tim E-Sport Indonesia pun telah sukses mengukir prestasi di berbagai turnamen internasional. Bahkan, di ajang SEA GAMES Vietnam tahun 2022, kontingen Indonesia meraih medali emas pada kategori tim dan medali perak untuk kategori perorangan.
"Namun saya mengimbau berbagai raihan prestasi tersebut tidak membuat kita cepat berpuas diri. Karena setelah SEA Games Vietnam, kita sudah harus bersiap menyongsong berbagai event internasional selanjutnya. Seperti ASIAN Games tahun 2022 di China, dan Olimpiade tahun 2024 di Perancis," ujar Bamsoet dalam keterangannya, menghadiri Minggu (12/6/22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita tidak sigap mempersiapkan diri, kita akan tertinggal dari negara-negara lain yang telah melahirkan tim-tim E-Sports kelas dunia. Seperti Belanda, Inggris, Kanada, Amerika, Ukraina, China, dan Rusia," imbuhnya.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Grand Final 'Danjen Kopassus X HIPMI Jaya PUBG Mobile Cup 2022' di Jakarta hari ini.
Lebih lanjut, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan E-Sport menjadi magnet baru dalam bidang olahraga. Tak hanya itu, cabang olahraga ini juga memiliki pertumbuhan yang cukup pesat. Hingga saat ini, diperkirakan Indonesia memiliki sekitar 104 juta pemain game.
"Tahun 2025, jumlahnya diperkirakan akan bertambah hingga 127 juta pemain. Banyaknya jumlah gamers ini tentunya berdampak pada besarnya pasar game di Indonesia, di mana saat ini kita menempati peringkat 16 besar di dunia, dan sekaligus menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun menyebut pesatnya pertumbuhan E-Sport di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor pertama yakni lantaran tingginya angka penetrasi internet di Indonesia.
Bamsoet mengatakan pada tahun awal Januari 2022, tercatat tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai angka 205 juta user atau 73,7 persen dari total populasi. Internet-World-Stats pun menyebutkan pada akhir Maret 2021, tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 76,8 persen, atau lebih dari 212 juta user.
"Faktor kedua, banyaknya jumlah gamer di Indonesia. Laporan dari We Are Social pada bulan Januari 2022, Indonesia tercatat sebagai negara dengan rasio jumlah gamer terbesar ketiga di dunia. Dimana dari pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun, sekitar 94,5 persen di antaranya memainkan video game di internet. Diperkirakan, dari sekitar 274,5 juta gamer di Asia Tenggara pada tahun 2021, sekitar 43 persennya atau lebih dari 118 juta adalah gamer asal Indonesia," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum SOKSI ini pun menambahkan terbentuknya Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PB ESI) pada bulan Januari 2020 menjadi faktor pendukung ketiga. Dalam hal ini, PB ESI menjadi induk organisasi yang menaungi seluruh organisasi E-Sport di Indonesia.
Selanjutnya, kata Bamsoet, pada Agustus 2020, E-Sport telah diakui secara resmi sebagai olahraga prestasi oleh Kemenpora dan KONI. Dan faktor keempat, lanjutnya, adanya dukungan dari berbagai pihak, dalam membangun sinergi dan kolaborasi dalam penyelenggaraan berbagai event perlombaan E-Sport di Indonesia.
"Saya yakin dan percaya, kita memiliki potensi dan sumberdaya yang dapat kita eksplorasi dan kita optimalkan. Visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin E-Sports di kawasan Asia bahkan di dunia, bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan," ujarnya.
"Kuncinya adalah pada kesungguhan dan etos kerja kita, dengan mengedepankan aspek sinergi dan kolaborasi, serta adanya dukungan dan keberpihakan dari segenap pemangku kepentingan," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut, Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan dan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
(ncm/ega)