Kolaborasi Stakeholder Jadi Kunci Cetak Atlet Juara

Kolaborasi Stakeholder Jadi Kunci Cetak Atlet Juara

Tim Detikcom - Sport
Minggu, 11 Sep 2022 03:20 WIB
NEWPORT BEACH, CA - SEPTEMBER 12: Olympic gold medalist Melissa Seidemann lets local children hold her 2020 gold medal for womens water polo during a parade and tribute in Newport Beach on
Sunday, September 12, 2021.  (Photo by Mindy Schauer/Digital First Media/Orange County Register via Getty Images)
Indonesia punya target lima besar di Olimpiade 2044 (MediaNews Group via Getty Images/MediaNews Group/Orange County Re)
Balikpapan -

Indonesia punya misi untuk masuk lima besar di Olimpiade 2044. Oleh karenanya, perlu kolaborasi semua stakeholder untuk mewujudkannya.

Misi tersebut memang tak bisa ditawar-tawar lagi karena selama ini Indonesia cuma bisa meraih satu emas di setiap Olimpiade. Mereka tak bisa bersaing dengan negara-negara besar lainnya.

Oleh karenanya, melalui Program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bikinan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, misi tersebut dapat diwujudkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DBON sendiri sudah diimplementasikan sejak tahun lalu dan masuk dalam undang-undang nomor 11 tahun 2022 serta Perpres nomor 86 tahun 2021. Maka dari itu dibutuhkan kolaborasi semua pihak, tak cuma tanggung jawab Kemenpora.

Sebab, pembinaan olahraga sudah harus dimulai sejak usia dini di daerah masing-masing dan itu jadi tugas pemerintah daerah atau provinsi. Harus ada kolaborasi pemerintah daerah dan pusat agar DBON bisa berjalan.

ADVERTISEMENT

Kolaborasi tersebut digaungkan dalam peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Jumat (9/9/2022) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tajuk "Bersama Cetak Juara" di peringatan Haornas ke-39 tahun ini berkaitan dengan momentum pemulihan semua sektor kehidupan usai Pandemi COVID-19.

Kemajuan prestasi olahraga di era modern tidak bisa dilepaskan dari aspek pembudayaan dan kualitas kolaborasi di antara seluruh kepentingan sebuah negara.

"Seperti juga usaha bersama kita bangkit dari pandemi, membangun prestasi olahraga pun membutuhkan dukungan gerakan pentahelix yang efektif. Gerakan pembudayaan yang massif dilakukan oleh pemerintah bersama swasta, ilmuwan, media massa hingga komunitas menyumbang keberhasilan prestasi olahraga kita bersama,"ujar Brand Manager sekaligus Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong dalam rilis kepada detikSport.

"Hal ini yang coba kami wujudkan dalam perhelatan Haornas tahun ini, dimana pada saat yang sama kami juga membagikan 25 ribu es krim Mochi dan menghadirkan penampilan tarian sepakbola beserta maskot Mochi Baby untuk berbagi keceriaan dan mendorong semangat olahraga kepada seluruh konsumen dan masyarakat Indonesia," Sylvana melanjutkan.

Dalam acara puncak perayaan Haornas tersebut, ada sekitar 20 ribu perwakilan pemangku kepentingan se-Indonesia yang hadir untuk menyampaikan aspirasi demi memajukan olahraga nasional.

Pernyataan Sylvana itu juga diperkuat oleh Menpora Amali yang menyebut kolaborasi dan komitmen yang kuat antara pemerintah pusat, daerah dan pemangku kepentingan dalam mencetak juara olahraga butuh waktu panjang. Sehingga tidak ada proses instan dan semuanya harus bersabar.

Sebab, ada banyak tahap harus dilalui sebelum atlet bisa berada di level tertinggi.

"Kolaborasi dan komitmen yang kuat antar stakeholder olahraga dalam mencetak juara akan memerlukan proses yang panjang. Proses panjang itu diawali oleh pembudayaan olahraga, pembinaan usia dini, kompetisi berjenjang dan sistematis sampai penerapan sports-science," kata Amali.

"Undang Undang Keolahragaan dan Perpres DBON akan berkontribusi besar dalam membentuk Indonesia yang bugar, berkarakter tangguh dan berprestasi dunia. Bahkan majunya olahraga akan banyak berperan dalam memberdayakan perekonomian bangsa."




(mrp/pur)

Hide Ads