Pegokar Qarrar Firhand Ali tampil mantap di Lonato akhir pekan kemarin. Menghadapi 112 pesaingnya, Qarrar finis keenam di ajang Auttuno Finale.
Qarrar yang turun di kelas Mini tampil pada seri Auttuno Finale di South Garda International Circuit di Lonato, Brescia, Italia, Sabtu-Minggu, 8-9 Oktober. Karena ada 112 pebalap yang turun, maka heat harus dibagi per tiga kali dengan masing-masing heat berisikan 38 pebalap.
Qarrar yang turun bersama Tim LA Motorsport harus menghadapi persaingan ketat sejak awal. Dia meraih posisi pertama pada heat kedua setelah finis kelima di heat pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuk di heat selanjutnya ia finis kelima, yang dilanjutkan finis kelima dan keenam hingga balapan Hari Minggu kemarin. Setelah melalui perlawanan sengit, Qarrar akhirnya finis keenam.
![]() |
Meski gagal podium, Qarrar tetap mendapat pujian dari beberapa peserta seperti Ricardo Paterni dan Rolland Chang. Pujian itu tak lepas membuat Qarrar puas karena dia masih harus memperbaiki performanya.
"Al (panggilan akrab Qarrar) kan sudah bilang, target Al tuh masuk 20 besar. Tapi, syukur bisa posisi keenam. Semua pebalap berat, bahkan yang juara aja merupakan juara dunia di WSB pekan lalu," tutur Qarrar yang sudah mengikuti 40 balapan di italia sepanjang tahun dalam rilis kepada detikSport.
Setelah seri Auttuno Finale in, Qarrar akan kembali tampil di seri Rok Cup Trophy di Sirkuit yang sama, 14-16 Oktober. Qarrar dan ayahnya Firhand Ali berdoa supaya target podium tercapai "Insya Allah, kita doain semoga bisa podium pekan depan ya," tutur Manajer Teknik Faris Lutfi
Qarrar sudah tak seperti dulu lagi. Ya, bocah kelahiran Jakarta, 7 Januari 2011 ini benar-benar mengalami perubahan besar dalam segalanya. Ia lebih matang di usianya.
Sejak tinggal dan mulai bersekolah di IBS (International Brescia School) awal tahun ini, Qarrar memang harus mandiri. Tinggal jauh dari orang tua dan sanak saudara membuat segala-galanya harus dilakukan sendiri.
Kemandirian itu yang membuat Qarrar mampu beradaptasi sendiri sejak di sirkuit. Dia harus mengurus semua kebutuhannya sendiri, lalu melepas baju misalnya harus melepas baju balap, menyimpannya kembali ke dalam koper atau memasukkan semua barangnya sendiri, tanpa disuruh.
Untuk menunjang balapannya bersama, Qarrar Firhand Ali tak cuma ditemani kepala mekanik dan Rolland Chang selaku head instructor. Dia juga punya pelatih fisik, mental & psikologi, Ricardo Paterni dan Lorenzo.
Sukses terus, Qarrar!
(mrp/pur)