Indonesia 'Dirugikan' di SEA Games 2023, Harus Jadi Motivasi!

Mercy Raya - detikSport
Selasa, 14 Feb 2023 14:05 WIB
Raja Sapta Oktohari (Foto: dok KOI)
Jakarta -

Indonesia dalam kondisi dirugikan di SEA Games 2023 Kamboja, setelah banyak cabor tak dipertandingkan, serta keikutsertaan nomor pertandingan tiap negara yang dibatasi tuan rumah.

Akan tetapi, situasi tersebut diharapkan tak menyurutkan motivasi Merah-Putih rebut emas sebanyak mungkin di multievent dua tahunan Mei nanti.

Demikian disampaikan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari yang meminta kepada para atlet untuk mengumandangkan lebih banyak lagu Indonesia Raya di Kamboja.

Keinginan itu diungkapkan Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, saat berkunjung ke pemusatan latihan karate, renang dan polo air.

"SEA Games kali ini menarik karena kita diundang untuk perang dengan berbagai peraturan yang dibuat supaya Indonesia tidak bisa menang. Dari 16 kelas di karate, kita cuma boleh turun di 14 kelas. Tidak apa-apa, kita ambil (emas) semuanya. Berarti 14 emas kita bawa pulang," kata Okto dalam keterangan tertulisnya.

Di SEA Games Vietnam 2021, karate Indonesia meraih empat medali emas, delapan medali perak, dan dua medali perunggu. Medali emas diraih Ahmad Zigi Zaresta Yuda di nomor kata individual putra, kata beregu putra atas nama Albiadi, Andy Tomy Aditya, Mardana, Andi Dase Dwi Dharmawa, nomor kumite kelas -60kg putra melalui Ari Saputra, serta kumita -55kg atas nama Cok Istri Agung Sanistyarani.

Perak dari kata beregu putri, kumite -67kg putra, -75kg putra, kumite beregu putra, kelas -61kg putri, -68kg putri, +68kg putri dan kumite tim beregu putri. Sedangkan perunggu diraih dari kata individual putri dan kumite kelas -55kg putri.

Dari hasil itu, Okto berharap, di Kamboja, Tim Indonesia karate bisa membawa pulang lebih banyak medali emas.

"Di Vietnam kita sudah merasakan bagaimana kita dibatasi, di Kamboja ditambah lagi tekananya. Tapi kita harus tunjukkan bahwa karate adalah cabor yang bisa diandalkan dan mampu meraih medali emas di SEA Games, karena yang terbatas itu yang membuat kita makin berjuang," ujarnya.

"Dari dulu kita diminta untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Sekarang dibalik, kita harus lebih banyak mengumandangkan lagu Indonesia Raya, baru mengibarkan bendera Merah Putih.m, karena hanya yang mendapatkan emas yang membuat lagu Indonesia Raya berkumandang. Kalau mendapat perak dan perunggu hanya benderanya yang berkibar," dia mempertegas.

Hal serupa diharapkan pada cabor renang. Pada salah satu cabang olahraga air tersebut, tuan rumah Kamboja hanya menggelar dua nomor yang wajib dipertandingkan, sementara sisanya bukan nomor mandatory.

"Yang penting di nomor ini kita maksimalkan dapat juara," sebutnya.

Sedangkan untuk cabang polo air, Indonesia dipastikan membawa materi pemain terbaik di SEA Games 2023. Bahkan, skuad yang akan tampil kali ini disebut berisikan pemain-pemain yang lebih kuat dibandingkan saat SEA Games 2019 Manila.

Di Manila 2019, tim polo air putra berhasil meraih medali emas sekaligus mencetak sejarah pertama kali merebut emas sejak 42 tahun ikut SEA Games.

"Saya sangat bangga karena pada 2019 saya menjadi saksi sejarah prestasi yang kalian torehkan di Filipina. Jadi, Mei (SEA Games) kita harus memeprtahankan medali kita. Water polo cuma dikasih 2 emas, ambil semua lah," kata Okto.




(mcy/aff)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork