IOX 2023 PALA Jalan 4 Hari, Banyak Peserta Berguguran

IOX 2023 PALA Jalan 4 Hari, Banyak Peserta Berguguran

Mohammad Resha Pratama - Sport
Rabu, 10 Mei 2023 20:50 WIB
Indonesia Offroad Expedition 2023
Hari keempat perhelatan IOX 2023, banyak peserta berguguran (dok.Indonesia Offroad Expedition)
Muara Enim -

Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023 Pagar Alam-Lampung (PALA) sudah memasuki hari keempat. Tinggal setengah peserta yang masih bertahan.

Setelah seluruh peserta menjalankan scrutineering kendaraan, Sabtu, (6/5), dan dijamu makan malam oleh Walikota Pagar Alam, mereka langsung dilepas Minggu (7/5) yang menandai dimulainya event IOX 2023 PALA, Pagar Alam ke Lampung, selama 14 hari menempuh jarak 689 Km.

Tahap scrutineering (pemeriksaan kendaraan), yang dilaksanakan sehari sebelum start, merupakan saat paling menentukan peserta bisa mengikuti start atau tidak. Bukan hanya kendaraan yang di periksa, juga kesiapan spareparts, logistic, obat-obatan, dan administrasi peserta. Tercatat cukup banyak peserta yang gagal memenuhi syarat sehingga harus melengkapi atau memperbaiki dan discruut ulang hingga lulus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua peserta diperlakukan sama, tanpa perbedaan, yang berakibat kendaraan Ketua IOX, Ketua Panitia, Sekretaris IOX, dan beberapa pengurus IOX gagal lolos langsung sehingga harus memperbaiki serta mengulang hingga lulus.

Standard scruut di IOX memang terkenal berat dan tegas tanpa kompromi, mengingat beratnya medan yang akan dijalani peserta. Scruut penting agar memastikan setiap peserta siap dan mampu mengatasi masalahnya sendiri.

ADVERTISEMENT

Satu peserta nyaris gagal start karena gagal di tahap scruut ini, namun saat sebelum start dimulai peserta mampu memperbaiki kekurangannya, dan berhasil start.

Hari ke-1: Start dan trip ke BC1 (Base Camp) Kibuk

Tercatat 52 kendaraan dan selanjutnya mengelilingi kota Pagar Alam, sebelum menuju Base Camp 1 di Kibuk, Pagar Alam, untuk persiapan off-road super ekstrim di track menuju BC 2 di Lengkenay, di kaki Gunung Dempo.

Walaupun, medan off-road dari kota Pagar Alam menuju BC tidak terlalu ekstrim, terdapat beberapa peserta yang mulai mengalami masalah, khususnya di track akhir menjelang masuk BC1 yang hawanya sangat dingin ditambah angin yang juga kencang.

Hari ke-2: BC 1 Kibuk-BC2 Lengkenay: Siksaan Tanjakan

Pada hari ke-2, peserta melanjutkan perjalanan menuju BC2 Lengkenay di kaki Gunung Dempo, naik dari ketinggian 1000-an meter menuju ke ketinggian 1.800 meter. Sejak awal start dari BC1, peserta langsung disuguhkan dengan tanjakan tajam panjang di atas tanah gembur serta akar pohon yang melintang di sana-sini. Seluruh peserta sejak start, sudah harus menggunakan winch motor listriknya nyaris tanpa putus hingga masuk ke BC2.

Menurut Alpian Piuk selaku Ketua Panitia IOX 2023 PALA, track BC1 ke BC2, merupakan track super ekstrim yang akan menjadi ujian winch masing-masing peserta, mengingat winch akan jadi utama semua peserta untuk berhasil melewati medan tanjakan yang berat di track tersebut.

"Kalau altenator kendaraan peserta tidak mumpuni, maka motor winch akan terbakar bila dipaksa bekerja keras" kata Piuk.

Hal ini terbukti dengan bermasalahnya winch pada sebagian peserta yang motor winchnya mengalami kerusakan terbakar akibat altenator yang kurang mumpuni.

Berdasarkan data panitia, untuk hari kedua event, dari 52 peserta yang start dari BC 1 Kibuk, tercatat hanya 28 kendaraan yang sukses memasuki BC 2, dimana 20 kendaraan tercecer di track diantara BC 1 dan BC 2, dan ada 4 kendaraan yang masih tertahan di BC 1 karena kendaraan bermasalah.


Hari ke-3: BC2 Lengkenay-BC3 Burung Dinang

Berdasarkan data hari ke-3 pelaksanaan event IOX 2023 PALA, tercatat hanya 28 kendaraan atau lebih dari setengah total 52 kendaraan peserta IOX 2023 PALA yang sukses memasuki BC3 Burung Dinang, Pagar Alam.

Menurut Alpian, sedikitnya jumlah peserta yang sukses memasuki BC 3 disebabkan peserta masih tercecer di belakang akibat kesulitan menghadapi medan tanjakan yang berat dari BC 1 Kibuk, Pagar Alam ke BC 2 Lengkenay, Gunung Dempo, Pagar Alam. Bahkan sampai hari ketiga masih ada peserta yang tertinggal di BC1.

Kondisi track menuju BC3 relatif ringan walau ada 3x winch akibat harus melewati tiga sungai kecil. Saat malam hari, Walikota Pagar Alam menjamu seluruh peserta dengan sate ayam dan durian Sumatera.

Hari ke-4: BC3 Burung Dinang ke BC4 Deduhuk: Cooling Down

Setelah tiga hari peserta melalui track ekstrim, di hari ke-4, 28 peserta yang berhasil memasuki BC 3, keluar dari track untuk melakukan perjalanan aspal menuju BC4 Deduhuk, Muara Enim, yang berjarak 70 km. Sedangkan, sisa 24 kendaraan masih berjuang keluar dari BC2 dan BC3. Diharapkan seluruh peserta sudah bisa bergabung kembali (regrouping) di BC4.

Hari keempat dimaksimalkan para peserta untuk cooling down, mengisi BBM, logistik dan perbaikan beberapa kendaraan peserta yang bermasalah serta membutuhkan fasilitas bengkel untuk perbaikan.

Sampai hari keempat ini, tercatat 2 kru peserta yang mengalami sakit dan cedera. Satu kru Tim Badak diduga sakit tipus telah diterbangkan kembali ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Satu kru lainnya yang cedera kaki telah dibawa ke RSUD Basemah, Pagar Alam. Walikota Pagar Alam telah turun tangan langsung membantu memfasilitasi ke RSUD Basemah.

Saat berita ini dinaikkan, seluruh peserta sedang bergerak menuju BC Deduhuk di mana peserta akan melakukan baksos pelepasan benih ikan 10 ribu bibit ikan dan berkemah di pinggiran danau.



Simak Video "Review BAIC BJ40 Plus: Tampang dan Performa Memukau, Harga Terjangkau!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads