Ranie, 20 tahun, mengenal basket sejak sekolah dasar. Karena psoturnya tinggi, oleh guru di SMP di sekolahnya, dia diajak untuk berlatih basket. Ranie kemudian mengasah kemampuannya bersama klub basket di Jakarta, Indonesia Muda.
Tapi rupanya, restu untuk menekuni basket tak didapatkan dari sang ibu, Helmiyah. Ranie nekad. Dia tetap berlatih rutin bersama klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau latihan basket, aku ditahan di kamar sampai dikunciin. Emang enggak boleh. Umi nggak suka. Ngapain olahraga, nanti cedera," kata Ranie menirukan kalimat sang bunda.
Ranie menjawab larangan itu dengan prestasi. Dari membela klub di level DKI Jakarta, dia kemudian lolos seleksi Timnas U-16 dan U-18. Bahkan, Ranie berkontribusi mengantarkan Timnas U-18 berada di level 1 Asia.
Baaca Juga: Ranie Palma Mengenal Basket Dari Iseng-Iseng Dribble
"Setelah aku bisa menunjukkan prestasi, barulah Umi nonton ke GOR. Umi lama-lama mengerti," ujar dia.
Kini, Ranie malah mampu menembus persaingan Timnas basket 3x3 putri. Mereka tengah digodok untuk mengikuti Asian Games 2018.
Ranie, yang berposisi center, juga justru terpilih sebagai Miss DKI Jakarta dan masuk top 15 Miss Indonesia 2016 lewat basket. (fem/din)