PP Perbasi terus matangkan persiapan untuk FIBA Asia Cup 2021 di Jakarta pada 19-27 Agustus mendatang. Indonesia mau sukses sebagai penyelenggara dan peserta.
Situasi pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. FIBA Asia Cup akan menjadi ajang internasional pertama di Indonesia jika digelar sesuai rencana.
Penerapan kebijakan protokol kesehatan (prokes) yang tepat sedang disusun PP Perbasi agar gelaran bisa berjalan dengan lancar dan aman. Jika salah mengantisipasi, kedatangan para peserta dari luar negeri bisa memperparah penyebaran virus corona di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pemerintah Janji Dukung FIBA Asia Cup 2021 |
"Kami sudah berkoordinasi dengan panitia lokal. Kami akan komunikasi dengan FIBA Asia untuk mempertanyakan dan menerima data status COVID-19 dari masing-masing negara peserta," kata Wakil Sekjen PP Perbasi, Rufiana, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
"Kami sudah bertanya, tetapi mereka tidak bisa menjawab dan baru akan bisa memberikan kepastian pada satu bulan sebelum event dimulai," ujarnya menjelaskan.
Sejauh ini, rancangan prokes sebenarnya sudah dari panduan FIBA Asia. Penerapan prokes yang sukses dijalankan di IBL juga bisa saja diadopsi.
Kebetulan, prokes IBL juga mengadopsi dari ketentuan FIBA. Tapi, PP Perbasi siap memperbarui prokes jika keadaan ke depannya membutuhkan penyesuaian.
"Perbedaan penyelenggaraan FIBA Asia Cup dan IBL adalah negara (peserta) yang beragam. Karantina dari negara lain juga berbeda, sedangkan regulasi pemerintah Indonesia melakukan karantina selama lima hari," tutur Rufiana.
Sementara itu, demi kesuksesan Timnas Indonesia sebagai peserta juga sudah disiapkan. Langkah konkretnya adalah menaturalisasi pemain dari luar negeri yakni Brandon Jawato dan Lester Prosper.
Kini PP Perbasi juga akan naturalisasi dua pemain tambahan yakni Dame Diagne dan Serigne Modou Kane asal Senegal. Keduanya disebut masih sangat muda karena baru berusia 16 tahun.
Khusus duo Senegal, kemungkinan untuk rencana jangka panjang Timnas Indonesia. Mereka berdua disiapkan untuk FIBA World Cup 2023 dimana Indonesia menjadi co-host bersama Filipina dan Jepang.
"Kami memang tidak memproyeksikan kedua pemain Senegal ini untuk FIBA Asia Cup 2021. Mereka kemungkinan baru dimainkan saat Indonesia menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023," tutur Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perbasi, Nirmala Dewi.
"Proses kajian hukum dari Kemenpora sudah selesai dan sudah sampai ke Kemenkumham. Jadi, saat ini tinggal menunggu proses selanjutnya," ucapnya soal progres naturalisasi duo Senegal.
(ran/ran)