Mercedes GP memprotes gelar juara dunia F1 2021 Max Verstappen. Sayangnya, protes tersebut ditolak Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Verstappen memenangi pertarungan sengit dengan Lewis Hamilton di F1 GP Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021) malam WIB. Verstappen tertinggal dari Hamilton sedari lap pertama.
Bahkan Hamilton sempat unggul lebih dari dua detik atas Verstappen. Tapi, masuknya safety car di lap ke-52 karena insiden Nicholas Latifi jadi momentum Verstappen untuk menyalip Hamilton.
Setelah safety car keluar, Verstappen yang punya set ban baru mampu merebut posisi terdepan dan mengunci gelar juara dunia pertama dalam kariernya.
Verstappen finis pertama dengan 394,5 poin mengungguli Hamilton dengan 388,5 angka. Kemenangan Verstappen itu lantas membuat kubu Mercedes kesal bukan main.
Sebab, Mercedes mengklaim bahwa mobil tidak boleh menyalip di belakang safety car. Tapi, Steward malah mengizinkan Verstappen untuk melewati empat mobil yang berada di depannya agar tetap berada di belakang Hamilton.
Baca juga: Jos, Verstappen! |
Hal ini terjadi karena Verstappen sempat masuk pit stop untuk mengganti ban.
"Setiap mobil yang telah disalip pimpinan (balapan) akan diharuskan melewati mobil pada lead lap dan Safety Car" dan "setelah mobil terakhir yang disalip pimpinan (balapan), Safety Car akan kembali ke pit di akhir lap berikutnya," ujar pasal Pasal 48.12 dalam aturan FIA.
Mengacu pada aturan tersebut, Mercedes beragumen bahwa Verstappen harus dibatalkan kemenangannya dan Hamilton berhak atas gelar juara. Sayangnya, protes tersebut ditolak FIA.
Menurut FIA, Direktur Balapan Michael Masi sudah mengizinkan Verstappen menyalip dan dianggap tidak mengambil keuntungan dari safety car. FIA sempat mengajak bos Mercedes Toto Wolf dan bos Red Bull Christian Horner bertemu.
"Dengan demikian, Protes ditolak," ujar pernyataan resmi FIA.
Alhasil, Lewis Hamilton gagal melanjutkan rentetan empat tahun juara dunia F1.
(mrp/nds)