Rossi vs Marquez: Argentina, Belanda, lalu Malaysia

Rossi vs Marquez: Argentina, Belanda, lalu Malaysia

Kris Fathoni W - Sport
Senin, 26 Okt 2015 12:45 WIB
Rossi dan Marquez di Assen (Getty Images/Mirco Lazzari)
Jakarta -

Rider Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Marc Marquez dari Repsol Honda terlibat duel yang berbuntut crash untuk Marquez dan hukuman buat Rossi di Sepang. Itu bukan kali pertama musim ini keduanya beradu dengan sengitnya.

Seri ketiga di Argentina bulan April lalu dapat dikatakan sebagai permulaan dari tersulutnya rivalitas panas antara Marquez dengan Rossi. Saat itu Marquez, yang mencatatkan pole, sudah di ambang kemenangan tapi akhirnya malah crash.

Dalam dua putaran terakhir di balapan ketika itu Marquez tiba-tiba mendapatkan persaingan serius dari Rossi yang sudah merangsek ke depan setelah memulai balapan dari posisi delapan. Keduanya lalu bersenggolan, membuat Marquez terjatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Itu merupakan crash perdana untuk Marquez di 2015, juga yang pertama selepas MotoGP Australia 2014 yang menjadi seri ke-16 pada musim tersebut. Rossi sendiri kemudian tampil sebagai pemenang MotoGP Argentina.

[Baca juga: Rossi yang Fenomenal Juara di Argentina, Marquez Crash]

Usai insiden di Argentina tersebut, Marquez mengatakan bahwa dirinya tidak kesal dengan Rossi atas insiden tersebut, dan bahkan tetap menganggapnya sebagai panutan.

[Baca juga: Usai 'Dijatuhkan' Rossi, Marquez: Dia Tetap Idolaku]

Episode berikutnya dari persaingan panas kedua rider kemudian hadir di Assen, pada 27 Juni, dalam MotoGP Belanda. Kali ini duel keduanya lebih panas sampai melahirkan kontroversi.

Di tikungan terakhir menjelang garis finis, Marquez dan Rossi berduel ketat memperebutkan posisi terdepan. Pada satu titik motor mereka bersenggolan, membuat Rossi terus meluncur keluar lintasan dan Marquez tetap di jalur. Menariknya, hal itu justru membuat Rossi lebih dulu melewati garis finis karena dengan keluar lintasan ia malah melewati rute yang lebih pendek daripada Marquez.

[Baca juga: Menangi Duel Sengit dengan Marquez, Rossi Juara di Assen]



Berbeda dari duel sebelumnya, kali ini Marquez mulai terlihat "kurang terima". Ia menyebut dirinya lebih pantas menang, walaupun Race Direction menilai tidak ada yang keliru dengan laju Rossi dalam duel itu.

[Baca juga: Merasa Sejajar dengan Rossi, Marquez Mengaku Layak Menangi Balapan]

Dalam keterangan resminya usai balapan, Race Director MotoGP Mike Webb menyatakan bahwa Rossi ketika itu sedang dalam keadaan unggul tipis dari Marquez sehingga aksinya meluncur keluar lintasan, mengesankan "potong jalan", tidak memberinya keuntungan.

[Baca juga: Soal Insiden Rossi-Marquez, Race Director: Itu Sah]

Dalam perjalanan musim, Marquez pada prosesnya tersingkir dari persaingan memperebutkan gelar juara MotoGP. Kompetisi tinggal menyisakan Rossi dan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, dalam persaingan musim ini.

Lalu sampailah perjalanan MotoGP 2015 ke pekan ini, dengan sebuah pernyataan dilontarkan Rossi menjelang MotoGP Malaysia. Ia menyebut Marquez sudah jadi pendukung Lorenzo dan berupaya membantu langkahnya ke takhta juara--dengan kata lain merintangi usaha Rossi.

[Baca juga: Rossi: Marquez Membantu Lorenzo]

Tudingan Rossi itu didasari penilaiannya bahwa dalam balapan sebelum itu, di Phillip Island, Marquez seperti sudah mempermainkan lajunya sendiri. Ketika itu Marquez memenangi balapan, dengan Lorenzo di posisi tiga dan Rossi di peringkat empat.

Sudah begitu, Rossi juga mengklaim Marquez punya masalah pribadi terhadap dirinya. "Walaupun ia tak pernah bilang, ia pikir aku sengaja membuatnya crash di Argentina dan ia juga masih memikirkan chicane terakhir di Assen karena merasa harusnya menang."

Pernyataan-pernyataan itulah yang kemudian menjadi "pengantar" balapan di Sepang dan pada prosesnya sudah sedemikian memanaskan balapan, Minggu (25/10/2015) kemarin. Pada putaran dua, Rossi dan Marquez bersenggolan dan membuat nama terakhir jatuh. Rossi mendapat hukuman akumulatif yang membuatnya harus mengawali balapan pamungkas di Valencia dua pekan ke depan dari posisi terakhir.

[Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Race Director Terkait Insiden Rossi-Marquez]

Hukuman untuk Rossi itu sendiri tak menyetop kontroversi. Tetap ada segala perdebatan. Adanya gerakan kaki dari Rossi dalam insiden itu membuat ada kalangan yang mengasumsikan dirinya sudah menendang Marquez. Di sisi lain, ada pula yang menduga bahwa gerakan kaki Rossi murni karena dirinya kehilangan pijakan setelah lebih dulu disundul helm Marquez.



"Saya pikir apa yang sudah terjadi hari ini, insiden di atas lintasan, merupakan hasil dari kompetisi sengit antara Marc Marquez dan Valentino Rossi. Dari balapan di Phillip Island ada tuduhan dari Rossi bahwa Marc berusaha mengendalikan balapan dan mempengaruhi kejuaraan dunia, dan saya pikir apa yang kita lihat dalam balapan tadi adalah revans Marc Marquez terhadap pernyataan Valentino di media," klaim Managing Director Movistar Yamaha Lin Jarvis di MotoGP.com.

"Jadi jika Anda menganalisis balapannya secara rinci dan mempelajari setiap langkah Marc, memang tidak ada yang ilegal dari manuvernya tapi kalau Anda melihat gambaran besarnya maka Anda harus mempertanyakan motivasi dari gaya membalapnya, juga cara Marc jelas-jelas berusaha mengganggu Valentino."

"Hal itu membuat rasa frustrasi Valentino memuncak dan ia pun membuat sebuah gerakan yang salah dengan cara berusaha memaksa motor Marc terdorong. Kemudian, sialnya, Marc memutuskan untuk mengenai kakinya, itu memunculkan insiden dan Marc jatuh. Saya amat sedih dengan insiden yang membuat rider lain crash," bebernya.

Rossi sebelumnya juga sudah menegaskan dirinya tidak menendang Marquez. Di sisi lain Marquez justru menyebut Rossi sudah mengeluarkan kaki dan mendorong setang motornya dalam insiden tersebut.

[Baca juga: Marquez: Rossi Sudah Kelewatan]

Apa pun juga, terlepas dari segala kontroversi, faktanya sejauh ini adalah bahwa MotoGP 2015 tinggal menyisakan satu seri balapan, di Ricardo Tormo pada MotoGP Valencia, Spanyol--yang juga negara dari Lorenzo dan Marquez. Rossi akan tampil sebagai pemuncak klasemen sementara (312 poin) walaupun harus start dari posisi terakhir, menghadapi Lorenzo yang punya 305 poin, dengan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2015.

[Baca juga: Valencia Seperti Apa buat Rossi Nanti?]



(krs/cas)

Hide Ads