Rafly tampil sebagai debutan di turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Master. Dia berpasangan dengan Peter Kaesbauer dan lolos ke babak utama.
Tempat di babak utama itu didapatkan Jones setelah mengalahkan pasangan Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Mereka menang tiga gim 21-23, 22-20, dan 21-17 di Istora, pada Selasa (14/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Jakarta bukan tanah yang asing bagi Rafly. Lahir dari pasangan Jerman-Indonesia pada 12 November 1992, dia mengembangkan bakatnya di PB Djarum di Petamburan, Jakarta. Pada Kejurnas 2010 dia berhasil menjadi juara setelah berduet dengan Dandi Prabudita dan Cisita di nomor ganda campuran.
Akan tetapi, gelar juaranya tak cukup untuk mengantarkan dia menjadi bagian pelatnas PBSI. Situasi itu membuatnya bimbang untuk terus melanjutkan karier di bulutangkis.
Dia memilih untuk 'pulang' ke Jerman dan menyusul kakaknya Cisita. Kemudian, dia berfokus ke akademi. Rafly mendaftar ke Universitas di Saarbrucken jurusan manajemen keuangan pada 2011.
Tapi, atmosfer bulutangkis tak menjauh darinya. Cisita tetap rutin mengikuti liga bulutangkis. Rafly pun terbawa untuk tetap menjalankan bulutangksi, meskipun sekadar hobi.
Tapi, lama-lama, Rafly malah ikut-ikutan rutin bermain bulutangkis dan coba-coba tampil di liga bulutangkis Jerman. Bersama Cisita, mereka berduet di sektor ganda campuran.
Sampai akhirnya, dia mendapat tawaran dari salah satu klub Wipperfeld di Jerman oleh keluarga Mark Lamsfuss. Lamsfuss merupakan atlet ganda putra bulutangkis Jerman yang kebetulan teman lama sang ayah, Joy Jansen. Dia diminta melatih anak-anak kecil bermain bulutangkis.
Proses menjadi pelatih pun tak mudah. Jansen pun harus berganti paspor. Sebab, di Indonesia tak memungkinkan mempunyai dua paspor. Satu setengah tahun Jansen berpikir akhirnya dia memutuskan untuk menjadi warga negara Jerman pada awal 2017.
Meski sudah berganti paspor, Jansen tak menampik ada rasa rindu bisa pulang ke tanah air. Satu-satunya jalan bisa mudik ke tanah air dengan bertanding di Indonesia Open 2018.
Tapi rupanya panitia pelaksana memutuskan memundurkan waktu pelaksanaan dari Juni ke Juli. Niat pulang kampung Jansen pun pupus. Sebab, di waktu bersamaan dia mengikat janji dengan pasangannya, Diana Lamsfuss.
Kini, Jansen bisa pulang kampung lewat turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020.
"Bisa main di sini senangnya minta ampun. Ini pertama kali saya main lagi (sejak pindah kewarganegaraan). Rasanya itu seperti 'wah'," kata Rafly, usai tanding.
"Tadi saja sempat gugup karena hanya mendengar saja suasana di sini, bagus banget, meriah banget, apalagi lawan Indonesia. Tapi akhirnya lama-lama saya fun dan sebenarnya rada beruntung juga karena sempat tertinggal kemudian bisa menyusul dan menang," dia menambahkan.
Selain rindu kampung halaman, Rafly juga rindu berat dengan makanan-makanan Indonesia, mulai ketoprak, tongseng, hingga bakso.
"Pertama tentu kangen keluarga karena orang tua masih tinggal di Jakarta (Kelapa Gading). Selain itu, teman-teman dan yang paling penting makanan. Saya suka ketoprak. kalau lihat di instagram itu banyak yang suka posting makanan Indonesia itu rasanya bagaimana ya..., hahaha," katanya.
"Makanya, sesampai di sini saya langsung coba semua makanannya. Malah saya sempat sarapan mie 2,5 porsi hahaha," dia menambahkan.
Tak hanya itu, Jansen memiliki harapan besar bisa tampil lebih lama di Indonesia Masters 2020. "Makanya, ini berusaha banget menang terus di setiap laga, supaya bisa main lagi, merasakan atmosfer di sini yang luar biasa tinggi," dia berharap.
(mcy/fem)